Dua koin Casascius langka, masing-masing berisi 1.000 Bitcoin, kembali aktif pada Jumat, 5 Desember 2025. Kebangkitan aset digital ini membuka akses ke dana senilai lebih dari US$ 179 juta, atau setara dengan lebih dari Rp 2,7 triliun, yang telah tersimpan selama lebih dari 13 tahun.
Data on-chain yang dilansir Coinmarketcapt pada Sabtu, 6 Desember 2025, mengungkap bahwa salah satu koin Casascius dicetak pada Oktober 2012. Pada saat itu, harga Bitcoin masih berkisar di angka US$ 11,69 per BTC. Koin yang satunya lagi bahkan lebih tua, berasal dari Desember 2011 ketika nilai Bitcoin masih sangat rendah, hanya US$ 3,88.
Dengan harga Bitcoin saat ini, kedua koin tersebut mencatatkan potensi keuntungan teoretis yang sangat fantastis, mencapai sekitar 2,3 juta persen, bahkan belum memperhitungkan biaya pembuatan koin fisiknya. Pertanyaannya, apa sebenarnya Koin Casascius ini?
Koin Casascius adalah koin fisik yang berisi Bitcoin. Ide ini dicetuskan oleh seorang pengusaha asal Utah bernama Mike Caldwell, yang memproduksinya antara tahun 2011 dan 2013. Caldwell menanamkan sejumlah Bitcoin ke dalam koin logam atau batangan, menjadikannya salah satu koleksi fisik paling legendaris dan bernilai tinggi di dunia kripto.
Setiap koin Casascius memiliki fitur keamanan unik: sebuah private key yang tertanam dalam selembar kertas dan dilindungi oleh hologram anti-rusak. Koin-koin ini tersedia dalam berbagai denominasi, mulai dari 1, 5, 10, 25, 100, 500, hingga yang paling langka, 1.000 BTC. Produksi koin ini dihentikan setelah Caldwell menerima surat dari FinCEN (Financial Crimes Enforcement Network), yang mengindikasikan bahwa aktivitas tersebut berpotensi melanggar regulasi bisnis layanan uang tanpa izin.
Lantas, seberapa langka koin 1.000 BTC ini? Menurut catatan komunitas kripto, hanya ada 16 batangan dan 6 koin Casascius 1.000 BTC yang pernah dibuat. Ini berarti hanya ada 22 objek di dunia yang menyimpan Bitcoin senilai jutaan dolar saat pertama kali dicetak.
Mekanisme kerjanya cukup sederhana: siapa pun yang pertama kali merusak hologram dan mengklaim private key, akan memiliki seluruh Bitcoin yang terkandung di dalamnya. Setelah itu, koin fisiknya kehilangan nilai kriptonya, tetapi tetap berharga sebagai barang koleksi.
Namun, aktivasi koin Casascius tidak serta merta mengindikasikan bahwa sejumlah besar Bitcoin akan segera membanjiri pasar. Sebagai contoh, pada Juli lalu, pemilik koin Casascius 100 BTC yang dikenal dengan nama “John Galt” menjelaskan bahwa ia memindahkan Bitcoin dari koin fisik ke hardware wallet untuk alasan keamanan, bukan untuk dijual.
“Memiliki 100 BTC itu mengubah hidup siapa pun. Tapi saya sudah memilikinya begitu lama sehingga ini lebih tentang keamanan, bukan tiba-tiba ingin kaya,” ungkapnya. Dengan demikian, pergerakan Bitcoin dari koin Casascius ini tidak selalu berarti aksi jual besar-besaran akan terjadi.



