Pada Senin, 1 September, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin rapat Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) di Balai Kota Jakarta. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Deddy Suryadi, dengan agenda utama membahas dampak kerusakan fasilitas umum pasca-demo.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono Anung, yang akrab disapa Pram, memberikan pembaruan mengenai tingkat kerusakan fasilitas umum, khususnya pada halte TransJakarta. Ia menjelaskan bahwa total 22 halte TransJakarta rusak parah akibat insiden demo, baik karena dibakar maupun menjadi sasaran vandalisme. Merincikan lebih lanjut, Pram menyebutkan bahwa 6 halte TransJakarta terbakar dan dijarah, sementara 16 halte lainnya dirusak, termasuk dengan coret-coret dan tindakan vandalisme serupa.
Menanggapi kerusakan tersebut, Pram memastikan bahwa seluruh halte TransJakarta yang rusak, baik kategori sedang maupun berat, telah mulai dibersihkan dan diperbaiki secara bertahap sejak Sabtu, 30 Agustus. Dengan upaya intensif, ia optimistis bahwa proses perbaikan ini dapat rampung sepenuhnya pada tanggal 8 atau 9 September mendatang, mengembalikan fungsi vital fasilitas transportasi publik ini.
Lebih lanjut, Pram juga menyampaikan kabar baik terkait layanan transportasi. Ia mengumumkan bahwa per 1 September 2025, pukul 05.00 WIB, seluruh 14 koridor rute layanan TransJabodetabek telah kembali beroperasi secara normal. Meskipun sempat mengalami sedikit hambatan operasional, ia meyakinkan bahwa kondisi saat ini telah pulih sepenuhnya, memastikan kelancaran mobilitas warga.