294 Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Massal, Sulteng

Posted on

Jumlah siswa yang mengalami keracunan makanan akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, terus meningkat. Hingga Kamis (18/9) pukul 18.00 WITA, sebanyak 294 siswa telah menjadi korban, meningkat dari angka sebelumnya yaitu 230 orang. Ini merupakan peningkatan yang signifikan, menunjukkan keparahan insiden keracunan makanan tersebut.

Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Ronaldus Karurukan, menyatakan, “Dari data RSUD Salakan, sudah mencapai 294 orang.” Para siswa yang menjadi korban, berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Mereka mengalami gejala yang beragam, antara lain mual, pusing, muntah, bahkan hingga kejang-kejang setelah mengonsumsi makanan siang program MBG.

Menu makan siang yang disajikan pada hari tersebut terdiri dari ikan tuna saus, tahu goreng, sayur asam jagung, dan buah jeruk. Meskipun jumlah korban terus bertambah, AKBP Ronaldus Karurukan memberikan kabar baik, bahwa ratusan siswa lainnya telah menunjukkan kondisi yang membaik. Sebanyak 243 siswa telah diperbolehkan pulang, sementara 51 siswa lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Polisi telah melakukan penyelidikan intensif terkait insiden ini. Sebagai bagian dari penyelidikan, sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk petugas Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). Sampel makanan juga telah diamankan untuk dilakukan pengujian lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti keracunan massal tersebut. “Kita mendatangi rumah sakit, kemudian meminta keterangan dari petugas yang ada di rumah sakit maupun orang tua siswa yang mengalami gejala-gejala pusing, mual, dan muntah,” jelas AKBP Ronaldus Karurukan.

Langkah tegas pun diambil oleh pihak kepolisian. Sebagai bentuk penyelidikan, tempat produksi makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah disegel sementara. “Kami menyegel lokasi penyedia makanan tersebut,” ungkap AKBP Ronaldus Karurukan. Penyegelan ini bersifat sementara dan akan dibuka setelah penyelidikan tuntas dilakukan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, baik dari sisi kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab pasti peristiwa ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *