
Sebuah gempa bumi yang cukup terasa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung pada Senin, 17 November. Peristiwa alam ini tercatat terjadi tepat pada pukul 23.40 WIB, menimbulkan perhatian di tengah malam.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui platform X, pusat gempa tersebut berlokasi di darat. Titik episentrumnya berada sekitar 22 kilometer di barat daya Kabupaten Bandung dengan kedalaman dangkal, hanya 5 kilometer dari permukaan tanah. Kedalaman yang minim ini seringkali membuat getaran terasa lebih kuat di permukaan.
BMKG juga melaporkan bahwa guncangan gempa ini dirasakan di beberapa area dengan intensitas yang bervariasi. “Dirasakan (intensitas MMI) II-III di Rancabolang, II-III di Rancabali, II-III di Ciwidey, serta II di Pangalengan,” demikian penjelasan resmi dari lembaga tersebut.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, intensitas MMI II merujuk pada getaran yang mulai dirasakan oleh beberapa orang, di mana benda-benda ringan yang tergantung dapat bergoyang. Sementara itu, intensitas MMI III menggambarkan getaran yang terasa nyata di dalam rumah, seringkali membuat penghuni merasa seolah-olah ada truk besar yang melintas di dekatnya.
Meskipun getaran dirasakan di beberapa wilayah, BMKG mengonfirmasi bahwa gempa bumi yang melanda Kabupaten Bandung ini dipastikan tidak berpotensi tsunami, memberikan ketenangan bagi masyarakat.



