Tragedi Aceh: 249 Meninggal, 227 Hilang – Update Terkini!

Posted on

caristyle.co.id Kabar duka menyelimuti Aceh. Bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah ini meninggalkan luka mendalam dan duka yang tak terperi bagi ribuan keluarga.

Hingga saat ini, tim SAR terus berupaya mencari ratusan warga yang masih hilang. Sementara itu, kabar pilu datang dari penemuan sejumlah korban yang telah meninggal dunia.

Berdasarkan informasi terbaru dari Rakyat Aceh pada Rabu (3/12), Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh melaporkan perkembangan terkini mengenai dampak dari musibah ini.

Data terbaru menunjukkan bahwa banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (2/12/2025) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, telah memengaruhi kehidupan 229.767 kepala keluarga atau 1.452.185 jiwa. Dampak bencana ini tersebar di 18 kabupaten/kota, mencakup 229 kecamatan, dan merambah hingga 3.310 gampong.

Memasuki hari kelima penanganan darurat pada Selasa (2/12/2025) malam, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 249 jiwa, sementara 227 orang lainnya masih dalam pencarian dan dinyatakan hilang.

“Dampak bencana ini telah meluas dan memengaruhi lebih dari 50 persen dari total 6.497 gampong yang ada di Aceh,” ungkap Asisten II Sekda Aceh, Dr. Ir. Zulkifli, M.Si, saat rapat koordinasi di Pos Komando Tanggap Darurat, menggambarkan betapa luasnya dampak yang ditimbulkan.

Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan 1.435 warga mengalami luka ringan dan 403 lainnya menderita luka berat, menambah panjang daftar penderitaan akibat bencana.

Dr. Zulkifli menekankan pentingnya percepatan evakuasi, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh tim SAR. Upaya ini krusial untuk menemukan korban yang masih hilang dan memberikan pertolongan secepat mungkin.

Saat ini, terdapat 828 titik pengungsian yang menampung 157.321 kepala keluarga atau 660.642 jiwa. Mereka terpaksa meninggalkan rumah karena kerusakan atau kondisi tempat tinggal yang tidak lagi layak huni, menggarisbawahi betapa besar kebutuhan akan tempat tinggal sementara.

Kerusakan fasilitas umum juga meluas, meliputi 138 kantor, 51 tempat ibadah, 201 sekolah, dan 4 pondok pesantren. Selain itu, infrastruktur jalan rusak di 302 titik, dan 152 jembatan mengalami kerusakan, menghambat aksesibilitas dan upaya pemulihan.

Tidak hanya itu, 77.049 unit rumah mengalami kerusakan, diperparah dengan kerusakan 139.444 hektare sawah dan 12.012 hektare kebun. Bencana ini juga menyebabkan kematian 182 ekor ternak, menambah kerugian materiil yang dialami masyarakat.

Lebih lanjut, Dr. Zulkifli melaporkan bahwa hingga hari kelima, Posko Aceh telah menerima 8.703 item logistik atau setara dengan 51.216 ton, dan telah menyalurkan 6.656 item (28.605 ton). Namun, masih terdapat sekitar 22.711 ton logistik yang tersimpan di berbagai titik penyimpanan.

“Masih ada beberapa lokasi yang belum menerima bantuan sama sekali. Oleh karena itu, identifikasi yang jelas sangat diperlukan untuk mengetahui kendala yang ada. Jika diperlukan pengangkutan melalui udara, posko di Lanud siap memberikan dukungan,” jelasnya, menunjukkan komitmen untuk menjangkau semua korban.

Ia mengimbau seluruh bidang untuk mempercepat distribusi bantuan, terutama ke wilayah-wilayah terisolir dan titik-titik pengungsian yang padat. Hal ini penting untuk memastikan semua korban mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan secepat mungkin.

Pemerintah menargetkan percepatan penyaluran logistik serta penguatan upaya pemulihan di lapangan dalam beberapa hari ke depan. Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *