
caristyle.co.id -Menguak pilihan rasional pelatih baru Timnas Indonesia, budget John Herdman lebih murah dibandingkan Giovanni van Bronckhorst mengemuka di tengah proses pencarian pelatih baru tim Garuda. Nama John Herdman dinilai paling realistis dari sisi prestasi, ketersediaan, dan kebutuhan anggaran PSSI saat ini.
Pengamat sepak bola nasional Haris Pardede atau Bung Harpa secara terbuka menyebut Herdman sebagai opsi paling masuk akal. Penilaian itu ia sampaikan saat menghadiri Santini JMTV Awards 2025 di Jakarta, Kamis malam.
“Ya, dari dua calon ini kan kita lihat yang lebih masuk akal John Herdman ya,” ujar Bung Harpa dikutip dari Antara, Jumat (19/12/2025). Ia menekankan pengalaman Herdman membawa Kanada lolos ke Piala Dunia menjadi nilai penting.
Bagi Bung Harpa, capaian Herdman bersama Kanada bukan prestasi biasa. Pelatih asal Inggris itu membawa Kanada tampil di Piala Dunia 2022 setelah absen selama 36 tahun.
Rekam jejak tersebut dianggap relevan dengan kondisi timnas Indonesia yang tengah membangun fondasi. PSSI membutuhkan pelatih yang terbukti mampu mengangkat level tim secara bertahap.
Selain prestasi, faktor ketersediaan menjadi keunggulan lain Herdman. Saat ini Herdman berstatus tanpa klub sehingga lebih mudah didekati secara teknis maupun administratif.
“Dari segi availability juga yang bersangkutan sedang available,” kata Bung Harpa. Kondisi itu dinilai penting agar pelatih baru bisa langsung bekerja tanpa hambatan.
Soal anggaran juga menjadi pertimbangan utama dalam penilaian tersebut. Bung Harpa menilai gaji Herdman lebih masuk akal dibandingkan kandidat lain yang dirumorkan.
“Dari segi budget juga kelihatan lebih masuk akal,” ucapnya. Menurut Bung Harpa, PSSI perlu realistis dalam menyesuaikan kualitas pelatih dengan kemampuan finansial federasi.
Nama Giovanni van Bronckhorst memang menarik perhatian publik. Namun statusnya saat ini membuat peluangnya menukangi timnas Indonesia dianggap tidak ideal.
Giovanni masih menjadi asisten pelatih Arne Slot di Liverpool. Posisi tersebut membuat proses negosiasi dinilai rumit dan berpotensi memakan biaya lebih besar.
“Giovanni, saya sempat ngobrol juga dengan salah seorang keluarga dekatnya,” ujar Bung Harpa. Ia menilai kondisi Giovanni saat ini belum memungkinkan untuk menangani timnas Indonesia.
“Statusnya seperti yang kita ketahui masih dalam asisten pelatih Liverpool,” lanjutnya. Bung Harpa juga menyebut nilai kontrak Giovanni kemungkinan lebih tinggi.
Sementara itu, laporan media asing asal Honduras, Diez, turut memperkuat nama Herdman. Media tersebut menyebut Herdman menjadi kandidat kuat pelatih timnas Indonesia berikutnya.
Dalam laporan itu, Herdman disebut menerima beberapa tawaran melatih. Namun ia dikabarkan menolak tawaran Honduras demi peluang menangani tim Garuda.
Situasi tersebut memberi sinyal ketertarikan Herdman terhadap proyek sepak bola Indonesia. Hal ini menjadi poin positif di mata publik dan pengamat.
Di sisi lain, PSSI memastikan proses pemilihan pelatih berjalan sesuai prosedur. Anggota Exco PSSI Endri Erawan menyebut dua kandidat terkuat sudah dikantongi.
Dua nama tersebut diperoleh setelah rangkaian wawancara di Eropa. Hasilnya akan dibawa ke rapat Exco bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Rapat penentuan dijadwalkan berlangsung setelah SEA Games 2025 Thailand berakhir. PSSI menargetkan pengumuman pelatih baru dilakukan bulan ini atau bulan depan.
Bung Harpa mengapresiasi langkah PSSI yang tetap menjalankan mekanisme kolektif. Ia menilai proses ini penting untuk menjaga kualitas keputusan.
“Karena prosesnya juga setahu saya melalui proses yang cukup prosedural,” kata Bung Harpa. Ia membandingkan dengan proses pemilihan Shin Tae-yong di masa lalu.
“Dirtek mengerucutkan, wawancara, lalu dua nanti Exco akan memilih,” ujarnya. Bung Harpa berharap proses ini tidak berubah menjadi keputusan sepihak.
Menurutnya, keputusan kolektif lebih sehat bagi masa depan timnas. Pelatih yang dipilih harus benar-benar sesuai kebutuhan jangka panjang.
Bung Harpa juga mengajak publik menghormati siapa pun pilihan PSSI nantinya. Perbedaan preferensi dinilai hal wajar dalam sepak bola.
“Apapun itu, mungkin kita punya preferensi berbeda-beda, namun itu harus dihargai,” katanya. Ia meminta suporter tetap mendukung federasi.
Harapan besar kini disematkan pada keputusan PSSI. Sosok pelatih baru diharapkan mampu membawa timnas Indonesia melangkah menuju target Piala Dunia 2030.
Dalam konteks rasionalitas, John Herdman dinilai memenuhi banyak aspek penting. Kombinasi prestasi, ketersediaan, dan efisiensi anggaran membuat namanya kian menguat. (jpg)



