
Umat Kristiani di tanah terdampak banjir dan longsor di Sumatra harus berjibaku dengan keadaan untuk merayakan Natal tahun ini. Di tengah jalan-jalan yang masih berlumpur, rumah belum terbangun kembali, dan pakaian seadanya, mereka merayakan Natal dengan kesederhanaan.
Perjuangan agar bisa menjalani misa Natal ditempuh oleh satu keluarga dari Kecamatan Bintang di Aceh Tengah.
Mereka rela melewati longsor dan jalan berlumpur untuk tiba di Gereja Katolik Stasi Santo Petrus di Takengon.
Kendri Matius mengaku harus membawa salinan pakaian. Selama perjalanan ia mengunakan celana pendek.
“Sampe sini [gereja] baru ganti,” kata Kendri kepada wartawan di Aceh, Hidayatullah yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Kamis (25/12).
Pria 52 tahun ini mengatakan, ia harus melewati tiga titik longsor selama berjalan kaki sekitar satu jam ke gereja.
“Memang ada kendala di jalan, tapi tidak seberapa berat,” katanya sambil tersenyum.
Kendri menceritakan kembali bagaimana perjuangannya menuju tempat ibadah. Kata dia, “harus berjalan pelan-pelan, karena jalanan sempit akibat dari longsor yang menutupi badan jalan”.
“Semoga kondisi ke depannya semakin membaik. Puji Tuhan kami bisa beribadah hari ini,” katanya.
Sementara itu, Rinawati Purbasari, istri Kendri bersama putrinya Mica Peliza menggunakan sepeda motor. Mereka juga membawa salinan pakaian dan alas kaki.
“Yang penting sudah bisa kami ke gereja. Semalam enggak bisa pergi karena hujan dan takut longsor, jadi pagi-pagi ini kami ke sini, pelan-pelan berkendara,” terang Rinawati.
Selain bercerita tentang perjuangannya menembus lumpur, perempuan 52 tahun ini juga menggambarkan kondisi rumahnya saat ini di Kecamatan Bintang di Aceh Tengah.
Kata dia, keluarganya masih bertahan di rumah tapi sumber ekonominya masih tersumbat. Ia belum bisa pergi berkebun karena jalannya masih longsor.
“Sekarang cuma bisa makan tidur,” kata Rinawati.
Di kesempatan yang sama, Pastor Martinus Febrianto, mengatakan bahwa peringatan misa Natal di tempatnya dirayakan secara sesederhana mungkin dengan waktu yang lebih singkat.
“Ada tiga keuskupan [daerah] yang terdampak bencana. Untuk itu kita secara bersama, untuk menumbuhkan nilai solidaritas bersama,” katanya.
- Foto-foto Natal di Hutanabolon yang luluh lantak akibat banjir hingga ‘sinterklas’ pengatur lalu lintas di Solo
- Pemerintah percepat pembangunan hunian untuk pengungsi banjir dan longsor Sumatra – ‘Harus penuhi prinsip keberlanjutan’
- Perjuangan perempuan hamil dan pengidap autoimun di tengah kepungan banjir Aceh
Ia melanjutkan menambahkan, “kita harus memberikan perhatian untuk semua umat, baik mereka yang terkena bencana maupun yang terdampak dari bencana ini”.
“Saya sangat senang, tidak ada pesta dalam arti nyanyi-nyanyi, makan-makan, karena dalam bentuk bencana, tapi diwujudkan dengan kegiatan aksi bakti dan saling membantu,” kata Martinus.
‘Natal tanpa kedap-kedip’
Pelaksanaan ibadah jelang Natal juga dilaksanakan secara sederhana di Gereja HKBP Ressort Tuka, Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (23/12/2025).
Gereja ini masih dikepung genangan air dan lumpur yang menenggelamkan mata kaki. Tapi bagian dalam gereja sudah dibersihkan.
Pendeta Paten Sidabutar kepada AntaraTV mengatakan perayaan Natal tahun ini di tempatnya, “Natal yang tanpa kedap-kedip, Natal yang tanpa baju baru”.
“Karena semua barang-barang, dan bahkan rumah, bahkan jemaat kita ada korban 14 orang,” kata Pendeta Sidabutar yang menyebut Natal kali ini “penuh dengan kesederhanaan”.
Seorang jemaat di gereja ini, Sondang Tambunan mengutarakan tekadnya untuk beribadah.
“Kita tetap semangat, meski rumah kita sudah luluh lantak, kita tetap mengingat Tuhan. Tuhan adalah perlindungan kita,” katanya.
Jemaat lainnya, Pertalian Gultom memanjatkan harapan agar kampungnya segera pulih sejak banjir bandang dan longsor melanda wilayahnya akhir November lalu.
“Doa kami, biar kampung kami ini biar dipulihkan lagi seperti yang biasa. Harus ada dari pemerintah memperhatikan bangunan untuk kami. Biar ada hunian kami, tempat tinggal kami,” katanya.
Presiden Prabowo: ‘Natal momen perkuat solidaritas dan persatuan nasional’
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan Selamat Hari Natal Tahun 2025 kepada seluruh umat Kristiani.
“Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, atas nama pemerintah dan atas nama pribadi, mengucapkan Selamat Hari Natal kepada seluruh umat Kristiani di Tanah Air dan di manapun saudara berada. Semoga damai Natal membawa kasih, berkah pengharapan, dan kekuatan bagi kita semua,” kata Presiden Prabowo, Kamis (25/12).
Presiden Prabowo juga mengajak seluruh masyarakat mendoakan saudara-saudara sebangsa yang tengah menghadapi bencana di sejumlah wilayah.
Pemerintah, kata dia, terus bekerja keras mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat di wilayah terdampak.
“Semoga saudara-saudara kita di tempat-tempat tersebut diberi lindungan oleh Yang Maha Kuasa, diringankan penderitaan mereka. Juga marilah kita terus bekerja keras untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita,” katanya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan perayaan Natal tahun ini hendaknya menjadi momentum memperkuat persatuan nasional, memperdalam solidaritas sosial, serta meneguhkan semangat gotong royong di tengah keberagaman bangsa.
“Semoga damai dan pengharapan Natal menyertai saudara-saudara sekalian, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi seluruh bangsa Indonesia,” kata Presiden Prabowo.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) bahala banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara telah menewaskan 1.135 jiwa.
Dari data per Kamis (25/12) pukul 19:00 WIB, badan ini juga melaporkan 173 orang masih hilang. Sebanyak 157.838 rumah warga rusak, belum termasuk 806 rumah ibadah.
BNPB melaporkan hampir setengah juta orang mengungsi akibat bencana yang cakupannya tersebar di 52 kabupaten dan kota.
Bencana yang sudah terjadi hampir sebulan, masih banyak wilayah yang berstatus tanggap darurat. Artinya para penyitas masih berjuang dengan kebutuhan dasar mereka.
- Foto-foto Natal di Hutanabolon yang luluh lantak akibat banjir hingga ‘sinterklas’ pengatur lalu lintas di Solo
- Pemerintah percepat pembangunan hunian untuk pengungsi banjir dan longsor Sumatra – ‘Harus penuhi prinsip keberlanjutan’
- Perjuangan perempuan hamil dan pengidap autoimun di tengah kepungan banjir Aceh



