Jangan FOMO! Kuasai istilah saham sebelum masuk bursa

Posted on

caristyle.co.id   Minat masyarakat Indonesia untuk terjun ke dunia pasar modal menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, bagi para investor pemula, memahami dinamika pasar saham memerlukan penguasaan terhadap istilah-istilah teknis agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat dan terukur.

Selain memahami mekanisme perdagangan saham, seorang investor juga perlu memiliki fondasi perencanaan keuangan yang kuat.

Ketidakpastian Makroekonomi Global Bayangi Prospek Pasar Kripto Tahun 2026

Hal ini mencakup ketersediaan proteksi atau asuransi guna memitigasi risiko finansial yang tidak terduga, sehingga portofolio investasi tetap terjaga dari potensi pencairan aset secara mendadak akibat kondisi darurat.

Kamus Istilah Saham yang Wajib Dipahami Pemula

Memasuki ekosistem pasar modal tanpa memahami bahasanya dapat meningkatkan risiko kesalahan strategi.

Ada beberapa istilah fundamental yang sering muncul dalam aktivitas jual-beli saham harian maupun laporan keuangan perusahaan.

Melansir informasi dari laman Magister Ilmu Manajemen FEB Universitas Negeri Padang (UNP), berikut adalah beberapa istilah kunci yang wajib dipahami oleh setiap investor pemula:

  • Emiten: Perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menerbitkan saham untuk mendapatkan pendanaan dari publik melalui pasar modal.
  • Initial Public Offering (IPO): Momen di mana perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada masyarakat luas.
  • Dividen: Bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
  • Capital Gain: Keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga saat membelinya.
  • Bearish dan Bullish: Bearish menggambarkan kondisi pasar yang cenderung turun, sedangkan bullish mengacu pada tren pasar yang sedang menguat.

Jadi Buruan, Harga Perak Terus Melonjak

Strategi Diversifikasi dan Pengelolaan Aset

Setelah memahami istilah dasar, investor perlu mengenal komponen dalam transaksi saham. Salah satu istilah yang sangat mendasar adalah Lot, yang merupakan satuan resmi dalam perdagangan saham di Indonesia.

Mengutip penjelasan dari Heygotrade, satu lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Aturan ini sangat penting dipahami untuk menentukan modal minimal yang diperlukan saat akan membeli saham emiten tertentu.

Selain itu, investor sering kali bertemu dengan istilah Portofolio, yang merujuk pada kumpulan aset investasi yang dimiliki, baik itu saham, reksa dana, maupun obligasi.

Dalam mengelola portofolio, dikenal pula istilah Blue Chip, yaitu sebutan bagi saham perusahaan besar yang memiliki kinerja keuangan stabil, manajemen profesional, serta rutin membagikan dividen.

Saham tipe ini biasanya menjadi incaran investor jangka panjang karena tingkat risikonya yang relatif lebih rendah dibandingkan saham lapis kedua atau ketiga.

Tonton: ICW Kritik Kejagung Pamer Uang Triliun, Hanya Pencitraan!

Langkah Memulai Investasi bagi Pemula

Bagi Anda yang baru akan memulai perjalanan di pasar saham, konsistensi dan edukasi berkelanjutan menjadi kunci utama. Berikut adalah tahapan praktis yang dapat diikuti:

  • Membuka Rekening Dana Nasabah (RDN): Langkah awal untuk dapat bertransaksi di bursa melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Menyiapkan Dana Dingin: Pastikan dana yang digunakan untuk investasi bukan berasal dari uang kebutuhan pokok atau dana darurat.
  • Melakukan Analisis: Gunakan analisis fundamental untuk melihat kesehatan keuangan perusahaan dan analisis teknikal untuk memantau pergerakan harga.
  • Diversifikasi: Jangan menempatkan seluruh modal pada satu saham saja guna meminimalisir risiko kerugian total.

Melansir kembali dari Heygotrade, penting bagi investor untuk tidak terjebak pada fenomena FOMO (Fear of Missing Out) atau sekadar ikut-ikutan tanpa memahami profil risiko pribadi.

Perpaduan antara pemahaman istilah saham yang mumpuni dan kepemilikan proteksi asuransi yang memadai akan menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat dan tahan terhadap fluktuasi ekonomi.

Kejelasan tujuan investasi, apakah untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, atau membeli aset properti, juga akan menentukan instrumen mana yang paling cocok dipilih.

Dengan perencanaan yang matang, investasi saham dapat menjadi kendaraan yang andal untuk menuju kemandirian finansial di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *