Reksadana Syariah Diprediksi Solid pada2026, Prospek Saham dan Obligasi Cerah

Posted on

caristyle.co.id JAKARTA. Kinerja reksadana syariah diperkirakan tetap solid pada 2026. Optimisme ini didukung prospek positif pasar saham dan obligasi domestik, serta berlanjutnya tren penurunan suku bunga yang menopang pertumbuhan dana kelolaan dan imbal hasil investasi.

Data Infovesta per 22 Desember 2025 menunjukkan indeks reksadana saham syariah mencatat return 35,38% secara tahunan atau year to date (YTD).

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan reksadana campuran syariah dengan return 17,41%, reksadana pendapatan tetap syariah 7,68%, dan reksadana pasar uang syariah 4,75%.

AUM Melonjak 61%, Ini Faktor Pendorong dan Prospek Reksadana Syariah pada 2026

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, menjelaskan lonjakan pasar saham dan penurunan yield obligasi sepanjang 2025 memberikan dampak langsung pada kinerja reksadana syariah karena mengikuti pergerakan instrumen dasar investasinya.

“Prospeknya bagus di 2026 seiring dengan prospek positif pasar saham dan pasar obligasi domestik secara umum,” kata Arjun kepada Kontan, Jumat (26/12/2025).

Ia menilai sentimen tahun depan diperkirakan semakin positif berkat pemangkasan suku bunga, inflasi yang lebih terkendali, serta meredanya tensi geopolitik dan perdagangan global.

Dari dalam negeri, stimulus pemerintah dan peningkatan belanja negara akan ikut mengangkat sentimen, meskipun tetap ada risiko pelebaran defisit APBN.

Dari sisi pelaku industri, Kepala Unit Pengelola Investasi Syariah PT Samuel Aset Manajemen, Budi Santoso, menyebut reksadana saham syariah menjadi produk dengan kinerja tertinggi di perusahaannya sepanjang 2025.

Sektor energi, komoditas, dan telekomunikasi disebut sebagai kontributor utama dalam portofolio yang terus disesuaikan dengan kondisi pasar.

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Melihat tren tersebut, Budi optimistis industri reksadana syariah akan terus tumbuh pada 2026, baik dari sisi dana kelolaan maupun imbal hasil.

Pemulihan laba emiten diperkirakan tetap menjadikan reksadana saham syariah sebagai primadona. Sementara itu, reksadana pendapatan tetap syariah berpeluang mencatatkan kinerja stabil seiring penurunan suku bunga yang mengerek harga sukuk.

Budi menambahkan, pangsa dana kelolaan reksadana syariah juga berpotensi meningkat hingga mendekati 10% dari total industri, ditopang literasi keuangan syariah dan minat yang semakin besar dari investor ritel.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kinerja reksadana syariah pada 2026 tidak lepas dari risiko pasar, terutama ketidakpastian geopolitik global, valuasi saham yang mulai tinggi di sejumlah sektor, serta dinamika kebijakan pemerintah yang terus jadi perhatian investor.

Reksadana Syariah Kian Diminati, Pertumbuhan Didukung Aset Konservatif

Dengan kombinasi sentimen makroekonomi yang positif dan fundamental pasar yang semakin baik, reksadana syariah masih dipandang memiliki ruang untuk mencatatkan kinerja kompetitif pada tahun depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *