Sebanyak 16 orang lanjut usia tewas dalam kebakaran panti jompo di Manado – “Ada suara minta tolong”

Posted on

Sedikitnya 16 orang lanjut usia (lansia) meninggal dunia setelah kebakaran melanda sebuah panti jompo di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (29/12) malam. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Insiden ini menjadi salah satu kebakaran paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Kebakaran terjadi di Panti Wreda Damai, yang berlokasi di Kelurahan Ranomuut, Lingkungan Tujuh.

Selain korban jiwa, tiga penghuni lainnya mengalami luka bakar serius. Mereka saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Api dilaporkan mulai berkobar sekitar pukul 20.25 Wita dan dengan cepat melahap sebagian besar bangunan panti yang dihuni para lansia.

Banyak korban diduga tidak sempat menyelamatkan diri karena kondisi fisik yang terbatas.

Sampai Senin (29/12) pagi, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang diperkirakan menyebabkan kerugian materiil mencapai Rp1 miliar.

‘Ada suara minta tolong’ – kesaksian warga

Warga bernama Steven Mokodompit menceritakan momen saat mengevakuasi korban, seperti dilaporkan Detik.com.

Steven mengaku tiba di lokasi kejadian pada Minggu (28/12) sekitar pukul 20.00 Wita.

Saat itu api sudah membara. Steven bersama sejumlah warga lain berusaha menyelamatkan penghuni panti.

“Jadi kami berusaha evakuasi yang masih bisa diselamatkan di bagian belakang,” katanya kepada wartawan, dilansir detikSulsel, Senin (29/12).

Steven dan warga berhasil menyelamatkan enam orang dari dalam panti melalui areal belakang.

Namun, beberapa saat kemudian satu di antaranya meninggal dunia diduga kehabisan oksigen.

“Dari enam orang yang kami selamatkan, satu orang sudah meninggal kehabisan oksigen,” ungkapnya.

Steven berkata proses evakuasi berlangsung dramatis, karena menggunakan alat seadanya.

Warga memanfaatkan meja dan tangga yang ada di lokasi untuk mengevakuasi korban melalui tembok belakang.

“Kami evakuasi lewat pagar setinggi tiga sampai empat meter pakai meja disusun dan tangga,” sebutnya.

Saat itu, Steven mengaku mendengar suara ledakan. Dia juga mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam panti.

“Saat evakuasi ada bunyi ledakan di bagian dapur. Selain itu ada yang berteriak minta tolong kemungkinan kepanasan atau asap,” ungkapnya seperti dilaporkan Detik.com.

Kronologi kejadian dan upaya pemadaman

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Manado, Jimmy Rotinsulu, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada Minggu (28/12) malam, pukul 20.31 Wita, hanya beberapa menit setelah api pertama kali terlihat.

“Begitu menerima laporan, kami segera mengerahkan enam unit armada ke lokasi kejadian,” kata Jimmy Rotinsulu kepada wartawan.

Lokasi panti berada di kawasan permukiman padat, yang sempat menyulitkan akses kendaraan pemadam.

Petugas membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengendalikan api, sebelum akhirnya dinyatakan padam sepenuhnya pada sekitar pukul 21.00 Wita.

Namun, setelah api berhasil dipadamkan, petugas gabungan menemukan pemandangan memilukan.

Sebanyak 16 penghuni panti ditemukan meninggal dunia di dalam bangunan yang telah hangus terbakar.

Evakuasi korban

Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran, kepolisian, serta tenaga medis.

Seluruh jenazah korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Sementara itu, tiga korban selamat yang mengalami luka bakar berat segera dilarikan ke fasilitas kesehatan.

Mereka kini dirawat intensif di RSUD Manado dan Rumah Sakit Awaloei Manado.

Pihak rumah sakit menyatakan kondisi korban luka masih dalam pengawasan ketat tim medis.

Penyelidikan polisi

Aparat kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Fokus penyelidikan saat ini adalah mengungkap sumber api dan kemungkinan kelalaian yang menyebabkan kebakaran tersebut.

Pihak berwenang menegaskan akan mendalami seluruh aspek kejadian, termasuk standar keselamatan bangunan dan sistem evakuasi di panti wreda tersebut.

Sementara penyelidikan berlangsung, pemerintah daerah dan aparat terkait menyatakan akan memastikan penanganan korban berjalan optimal serta memberikan pendampingan bagi keluarga para korban tragedi ini.

Berita ini akan diperbarui secara berkala.

Wartawan Rahman Muchtar dan Vincent Waldy berkontribusi dalam liputan ini.

  • ‘Tidak ada pintu darurat di gedung Terra Drone’ – Bagaimana standar keselamatan gedung di Jakarta?
  • Apa penyebab kebakaran di Museum Nasional dan bagaimana pengamanan benda bersejarah yang tersisa?
  • Kebakaran pabrik kembang api Kosambi ‘fenomena gunung es lemahnya pengawasan’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *