KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Awal pekan perdagangan 1 September 2025 dibuka dengan sentimen negatif yang kuat, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir tajam. Pada awal perdagangan, IHSG langsung anjlok lebih dari 2%, seiring dengan pergerakan bursa regional yang juga memerah.
Berdasarkan data RTI pada pukul 09.05 WIB, tekanan jual begitu dominan hingga membuat IHSG terjun bebas 2,77%, atau setara dengan penurunan 217,055 poin, mencapai level 7.613,438. Situasi ini tentu menjadi perhatian serius bagi para investor di pasar modal.
Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham, yakni fundamental dan persepsi pasar. Iman menegaskan bahwa secara fundamental, tidak ada perubahan signifikan yang mendasari pelemahan ini. Bahkan, jumlah emiten domestik yang tergabung dalam konstituen indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) justru bertambah, menunjukkan solidnya fundamental ekonomi Indonesia.
“Artinya, fundamental kita bagus dan yang terjadi memang persepsi investor asing dan kelihatan kondisinya membaik,” ujar Iman di gedung BEI, Senin (1/9/2025). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa koreksi yang terjadi lebih disebabkan oleh sentimen sementara, bukan kelemahan struktural.
Dukungan terhadap pandangan Iman Rachman terlihat dari data aliran dana asing. Dalam sepekan terakhir, total aliran dana asing yang masuk ke pasar saham di keseluruhan market mencapai Rp 1,49 triliun, mencerminkan kepercayaan investor global terhadap prospek jangka panjang pasar modal Indonesia. Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada rencana untuk merevisi aturan trading halt, memberikan kepastian bagi pelaku pasar.
Gambaran lebih detail pada pembukaan perdagangan hari ini (1/9/2025) menunjukkan dominasi saham-saham yang melemah. Tercatat, sebanyak 629 saham turun, sementara hanya 20 saham yang berhasil menguat, dan 27 saham stagnan. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan total volume mencapai 4,2 miliar saham, serta nilai transaksi yang mencapai Rp 3,55 triliun.
Tekanan jual melanda seluruh sektor, di mana kesebelas indeks sektor memerah pada pagi hari ini. Tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam meliputi IDX-Trans yang anjlok 3,57%, disusul oleh IDX-Cyclic yang melemah 3,32%, dan IDX-Techno dengan penurunan 3,17%.
Beberapa saham unggulan dalam indeks LQ45 turut merasakan dampak pelemahan ini. Top Losers LQ45 didominasi oleh:
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang turun 4,53% menjadi Rp 1.160
- PT Indosat Tbk (ISAT) yang melemah 4,46% ke level Rp 1.930
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang terkoreksi 4,07% ke harga Rp 590
Meskipun pasar secara keseluruhan melemah, masih ada saham yang mampu menunjukkan kinerja positif. Satu-satunya saham dalam Top Gainers LQ45 yang berhasil menguat adalah:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 1,64% ke level Rp 3.090