Rupiah Melemah ke Rp 16.471/USD: Sentimen Pasar Terbaru

Posted on

caristyle.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan yang berhati-hati pada siang hari ini, Kamis (11/9), dengan sedikit pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg pukul 12.30 WIB, rupiah di pasar spot tercatat melemah tipis 0,01%, mencapai posisi Rp 16.471 per dolar AS.

Pelemahan ini terjadi setelah sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (10/9), rupiah di pasar spot berhasil menguat 0,07% secara harian, ditutup pada level Rp 16.470 per dolar AS.

Menurut analisis Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi, dinamika pergerakan rupiah banyak dipengaruhi oleh sentimen dari rilis data ketenagakerjaan AS. Data tersebut secara mengejutkan mengungkap bahwa perekonomian Amerika telah menciptakan 911.000 lebih sedikit lapangan kerja dalam setahun terakhir dibandingkan dengan proyeksi awal.

Indikasi ini mencerminkan melemahnya pertumbuhan penggajian serta perlambatan di pasar tenaga kerja AS. Kondisi ini secara signifikan memperkuat ekspektasi pasar akan potensi penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin, bahkan dengan sedikit kemungkinan pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin.

Rupiah Berbalik Melemah Tipis ke Rp 16.472 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (11/9)

Namun, sorotan kini beralih ke rilis data inflasi utama AS untuk bulan Agustus, yang siap menguji spekulasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga pada pekan ini. Data inflasi harga produsen (PPI) dijadwalkan akan diumumkan pada hari Rabu, diikuti dengan rilis data inflasi harga konsumen (IHK) pada hari Kamis.

Pengawasan ketat akan diberikan pada data inflasi bulan Agustus ini untuk mencari tanda-tanda peningkatan tekanan harga. Hal ini menjadi krusial mengingat sebagian besar tarif perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump mulai efektif berlaku sejak bulan lalu, berpotensi memengaruhi dinamika harga.

Di sisi domestik, sentimen pasar juga dibentuk oleh langkah pemerintah yang sedang merancang stimulus tambahan guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Kendati demikian, tantangan utama masih berkutat pada implementasi program-program pemerintah yang cenderung berjalan lambat.

Percepatan realisasi belanja negara dan program-program prioritas pemerintah diharapkan mampu memberikan dorongan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional dalam waktu dekat, menjadi kunci untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Mengakhiri analisisnya, Ibrahim Assuaibi sebelumnya memproyeksikan bahwa untuk perdagangan Kamis (11/9) secara keseluruhan, mata uang rupiah akan menunjukkan pergerakan fluktuatif. Namun, ia memperkirakan rupiah akan ditutup menguat dalam rentang Rp 16.420 hingga Rp 16.470 per dolar AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *