Penyelidikan antiterorisme selama dua tahun membuahkan hasil: Kepolisian Australia menangkap dan mendakwa dua warga negara mereka yang diduga memasok senjata api dan peralatan militer ke Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kelompok separatis ini sebelumnya menculik pilot Selandia Baru, Phillip Mehrtens, pada Februari 2023. Mehrtens, yang ditahan selama 592 hari, akhirnya dibebaskan pada September 2024.
Penyelidikan yang melibatkan kerja sama antara Tim Gabungan Antiterorisme Queensland (terdiri dari Kepolisian Federal Australia (AFP), Kepolisian Queensland (QPS), dan Organisasi Intelijen Keamanan Australia), serta Kepolisian Selandia Baru, mengungkap bukti kuat yang mengaitkan seorang pria dari Queensland dan seorang pria dari New South Wales dengan perdagangan senjata ilegal. Kedua pria tersebut menghadapi berbagai dakwaan serius, termasuk konspirasi mengekspor senjata dan suku cadang senjata api, penyediaan senjata secara ilegal, dan konspirasi untuk mengekspor barang Tingkat 2—ancaman hukumannya mencapai 10 tahun penjara.
Bukti yang disita dari penggerebekan rumah mereka pada November 2024 mencakup berbagai barang, di antaranya 13,6 kilogram logam merkuri. Pria asal Queensland juga didakwa memiliki bahan peledak tanpa izin, sementara pria asal New South Wales menghadapi dakwaan tambahan berupa konspirasi mengekspor senjata dan suku cadang senjata api, penyediaan senjata ilegal, dan kepemilikan zat yang dikendalikan. Keduanya telah dibebaskan dengan jaminan dan akan kembali menghadiri sidang di Pengadilan Magistrat Brisbane pada 17 Oktober.
Tanggapan Pihak Berwenang dan TPNPB
Asisten Komisaris AFP, Stephen Nutt, menegaskan bahwa Australia tidak menoleransi perdagangan senjata ilegal dan berkomitmen untuk mencegahnya. Senada dengan itu, Asisten Komisaris Kepolisian Negara Bagian Queensland, Heath Hutchings, menyatakan bahwa keberhasilan operasi ini berkat kerjasama antar lembaga, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Wakil Komisaris Kepolisian Selandia Baru, Mike Pannett, juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam melindungi keamanan regional, menekankan pentingnya pembebasan Mehrtens dan peran kerjasama dengan kepolisian Australia.
Di sisi lain, juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, membantah keras tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa TPNPB memiliki protokol resmi dan belum pernah menerima senjata dari warga negara Australia. Pernyataan Sambom ini menjadi kontra-narasi terhadap temuan investigasi internasional tersebut.
Baca juga:
- Pilot Susi Air Phillip Mehrtens dibebaskan setelah 18 bulan ditahan sayap militer OPM
- Wawancara eksklusif Egianus Kogoya – Perselisihan internal OPM, tuduhan terima suap, dan ancaman ‘akan terus bikin pusing Indonesia’
- ‘Kau harus jadi saksi hidup kami’ – Cerita di balik hari-hari jelang pembebasan Philip Mehrtens