Satpam Sekolah Dicopot Wali Kota Prabumulih, Gara-gara Anaknya Ditegur

Posted on

Wali Kota Prabumulih, Arlan, mengakui telah mengambil tindakan kontroversial yang memicu perbincangan publik. Ia sempat mencopot satpam di SMPN 1 Prabumulih, sebuah langkah yang disebutnya sebagai teguran sementara, setelah sang anak, Aura, dilarang membawa mobil masuk ke area sekolah.

Dalam keterangannya di Kantor Itjen Kemendagri, Jakarta, pada Kamis (18/9), Arlan menjelaskan bahwa tindakan tersebut bukanlah pemecatan, melainkan penugasan sementara ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Memang bukan dikeluarkan atau diinikan, Pak. Cuman dikasih diteguran, aku suruh dia di Pol PP sementara,” ujarnya, mencoba meluruskan persepsi publik tentang insiden tersebut.

Namun, polemik tidak berhenti di situ. Selain pencopotan satpam, Arlan juga sempat mencopot Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Kontroversi pencopotan kepala sekolah ini kemudian meluas dan Wali Kota Arlan pun dinyatakan melanggar aturan, berujung pada sanksi teguran tertulis. Menanggapi gelombang kritik, Arlan akhirnya mengembalikan baik satpam maupun Roni Ardiansyah ke posisi semula, memastikan keduanya kembali bertugas di SMPN 1 Prabumulih.

Arlan kemudian menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi pada Jumat (5/10) itu. Ia menuturkan, putrinya tengah mengikuti latihan drum band yang berlokasi sekitar 150 meter dari gedung sekolah. Pada hari yang nahas itu, hujan deras mengguyur, membuat para siswa, termasuk anaknya, harus kembali ke sekolah dalam kondisi basah kuyup.

Dalam situasi tersebut, Aura, anak Wali Kota Prabumulih Arlan, diantar oleh sopir menuju sekolah menggunakan mobil. Namun, upaya untuk masuk ke area sekolah dihadang oleh pihak keamanan, yang tidak mengizinkan mobil tersebut masuk. “Jadi anak saya diantar sopir, Pak, bukan dia bawa sendiri. Mau masuk, tidak boleh, langsung dia keluar, sudah selesai. Hujan-hujan, seluruh anak-anak itu basah semua, Pak,” jelas Arlan, menekankan kondisi yang melatarbelakangi keputusannya terkait teguran mobil sekolah.

Mengetahui kejadian itu, Arlan mengaku langsung menyampaikan teguran kepada Kepala SMPN 1 Prabumulih melalui Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih, A Darmadi. Insiden ini, yang berawal dari larangan masuk mobil ke area sekolah saat hujan deras, akhirnya bergulir menjadi sebuah kasus yang melibatkan jabatan dan integritas, menarik perhatian luas masyarakat terhadap kebijakan di lingkungan pendidikan dan menjadi sebuah kontroversi Prabumulih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *