BI Rate Turun Jadi 4,75%, Ini Dampaknya Bagi Pembiayaan Kendaraan
BI Rate Turun Jadi 4,75%, Ini Dampaknya Bagi Pembiayaan Kendaraan
Bank Indonesia kembali menurunkan rate (BI Rate) pada 17 September 2025 kemarin sebesar 25 basis point menjadi 4,75%.
Gridoto / News
Hendra
September 20th, 6:30 AM
September 20th, 6:30 AM
GridOto.com- Bank Indonesia mengambil langkah proaktif dengan kembali menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin pada 17 September 2025 lalu, mematok suku bunga acuan ini di angka 4,75%. Keputusan ini menjadi bagian dari serangkaian kebijakan penurunan suku bunga yang konsisten, mengingat sejak awal tahun 2025, BI Rate total telah melandai sebanyak 100 basis poin, sebagaimana data yang dirilis secara resmi oleh bi.go.id.
Sebagai indikator fundamental perekonomian, BI Rate adalah tolok ukur utama suku bunga di Indonesia. Penurunan ini secara langsung membawa implikasi ganda bagi pasar keuangan: di satu sisi, bunga tabungan dan deposito berpotensi menurun, namun di sisi lain, bunga pinjaman akan menjadi lebih terjangkau. Langkah strategis ini diharapkan mampu memantik gairah konsumsi dan investasi, mendorong roda perekonomian bergerak lebih cepat.
Kebijakan suku bunga yang lebih rendah ini disambut hangat oleh para pelaku pasar, terutama di sektor lembaga pembiayaan. Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menjelaskan bahwa mayoritas pendanaan yang digunakan oleh lembaga pembiayaan, termasuk untuk kredit kendaraan, berasal dari pinjaman bank. “Dengan penurunan BI Rate ini, kami sangat berharap suku bunga yang diterapkan pihak bank kepada lembaga pembiayaan juga akan ikut turun, sehingga kami dapat menyesuaikan suku bunga yang lebih kompetitif kepada para debitur,” tutur Suwandi.
Saat ini, suku bunga kredit kendaraan yang ditawarkan oleh lembaga pembiayaan cukup bervariasi, berkisar antara 6% hingga 9% per tahun. “Harapannya, dengan adanya penurunan ini, suku bunga akan semakin menarik dan menjadi insentif kuat bagi masyarakat yang berencana membeli kendaraan baru,” tambah Suwandi, penuh optimisme.
Lampaui Penjualan Zenix, Mitsubishi Destinator Punya Skema Kredit Tanpa Bunga
Meskipun sentimen pasar positif, Suwandi mengakui bahwa pertumbuhan pinjaman kredit kendaraan sepanjang Januari hingga Juli 2025 baru mencapai 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan APPI sebesar 6%. “Memang tantangan besar menanti dengan sisa waktu yang ada, namun kami tetap optimis dapat mencapai target tersebut,” ujarnya.
Dalam hal kualitas kredit, Suwandi menegaskan bahwa rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet masih berada dalam rentang yang sehat dan terkendali, yakni sekitar 2,5% dari total portofolio kredit. Kondisi ini terjaga berkat proses persetujuan kredit kendaraan yang ketat. “Saat ini, persetujuan kredit dilakukan dengan sangat hati-hati, termasuk dengan memeriksa rekam jejak debitur melalui SLIK OJK. Hal ini memastikan bahwa debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan memang merupakan individu yang terseleksi dengan baik dan memiliki kapasitas pembayaran yang solid,” tutupnya. Penurunan BI Rate diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan, tetapi juga menjaga stabilitas sektor pembiayaan kendaraan di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang.
Copyright Gridoto 2025
Related Article