Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto telah memulai rangkaian kunjungan kerja internasional yang padat. Setelah singgah di Osaka, Jepang, pada Sabtu (20/9/2025), beliau langsung bertolak menuju New York, Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kunjungan ini menandai momen bersejarah, karena Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi pemimpin negara ketiga yang menyampaikan pidato pada 23 September 2025. Selain pidato tersebut, agenda beliau juga mencakup serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di forum internasional ini menegaskan komitmen Indonesia untuk aktif berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia, memperkuat kerja sama global, dan memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat internasional. Ini merupakan peristiwa signifikan, mengingat terakhir kali Presiden Indonesia menyampaikan pidato langsung di Majelis Umum PBB di New York adalah sepuluh tahun lalu. Presiden Joko Widodo, selama masa kepemimpinannya, kerap diwakili oleh Wakil Presiden atau Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Sebelum terbang ke New York, Presiden Prabowo menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka, sekaligus mengisi bahan bakar pesawat kepresidenan.
Apa yang akan disampaikan Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB? Meskipun detail lengkap pidato Presiden Prabowo masih dirahasiakan, beberapa poin penting telah terungkap. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, mengungkapkan bahwa pidato tersebut akan membahas dinamika global terkini, termasuk isu-isu krusial di Timur Tengah seperti serangan Israel terhadap Palestina dan Qatar. “Pasti, isu Palestina juga akan dibawa,” tegas Tri dalam media briefing di Kantor Kemenlu, Jakarta.
Lebih lanjut, Tri menambahkan bahwa Presiden Prabowo juga akan memaparkan pelaksanaan program kerjanya, visi Asta Cita, serta perlunya reformasi sistem bilateral di tengah ketidakpastian global. Hal ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk menyampaikan visi dan misi Indonesia di kancah internasional.
Selain isu-isu global, Presiden Prabowo juga akan menyoroti pentingnya peran negara-negara global south, terinspirasi oleh semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang juga menyebutkan bahwa Presiden Prabowo akan menjadi pembicara ketiga dalam sesi debat umum PBB, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.
Setelah menyelesaikan agenda di New York, kunjungan kerja Presiden Prabowo berlanjut ke Ottawa, Kanada pada Rabu, 24 September 2025, untuk bertemu dengan Perdana Menteri Kanada. Selanjutnya, pada 26 September 2025, beliau akan mengunjungi Den Haag, Belanda, untuk bertemu dengan Raja dan Caretaker Perdana Menteri Belanda. Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 27 September 2025 setelah kunjungan ke Belanda, mengakhiri lawatannya ke empat negara tersebut. “Mungkin 26-27 (September) sudah kembali,” ujar Sugiono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Prabowo Tiba di Osaka, Kunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2025