Kevin Diks Siap Tempur Lawan Irak, Penalti? No Problem!

Posted on

Timnas Indonesia bersiap melakoni laga krusial kedua Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia dengan menghadapi kekuatan Irak. Pertandingan vital ini akan dihelat di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Minggu (12/10) pukul 02:30 WIB. Dengan semangat juang yang tinggi, bek andalan skuad Garuda, Kevin Diks, telah membulatkan tekad untuk meraih kemenangan mutlak.

Sebelumnya, langkah Timnas Indonesia di fase kualifikasi ini sedikit tersendat setelah harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 2-3 pada laga pembuka Grup B Ronde 4. Namun, Kevin Diks menegaskan bahwa kekecewaan mendalam akibat kekalahan tersebut kini telah bangkit dari benak tim. Menjelang duel kontra Irak, fokus penuh diarahkan untuk mengusahakan kemenangan dengan perjuangan habis-habisan.

Dalam konferensi pers pralaga, Diks menyampaikan pandangannya, “Ya, tentu saja itu [kekalahan dari Arab Saudi] adalah kekecewaan besar. Namun, seperti yang pelatih katakan, kami adalah profesional. Kami harus berfokus pada apa yang ada di depan mata, harus fokus pada apa yang bisa kami ubah, bukan pada apa yang tidak bisa diubah di masa lalu.” Pernyataan ini menunjukkan kematangan mental tim untuk segera melangkah maju.

Pemain yang menjadi salah satu pilar penting Timnas Indonesia ini melanjutkan, “Jadi, kami harus fokus pada pertandingan berikutnya [melawan Irak] dan tantangan di depan. Ya, kami memiliki laga final yang besar, dan saya pikir semua orang siap untuk tampil berapi-api,” katanya, menggarisbawahi urgensi pertandingan melawan Irak sebagai penentu langkah selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia.

Secara individu, Kevin Diks menunjukkan performa yang cukup solid pada laga kontra Arab Saudi, meskipun gawang Timnas Indonesia kebobolan tiga gol. Ia mampu secara dingin mengonversi dua sepakan penalti menjadi gol, menunjukkan ketenangannya di bawah tekanan. Trauma kegagalan mengeksekusi penalti saat melawan Australia beberapa waktu lalu di Ronde 3 pun kini telah sepenuhnya dilupakannya, menjadi bukti kematangan mental sang pemain.

Mengingat kembali insiden tersebut, Diks menjelaskan, “Ya, tentu saja saya punya sejarah dengan penalti itu. Namun, itu bukan penalti pertama yang saya gagal eksekusi; saya pernah gagal dua kali dalam karier saya, dan itu salah satunya. Sayangnya, terjadi di momen besar, tapi itulah bagian dari sepak bola.” Sebuah refleksi jujur yang menegaskan bahwa kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan seorang atlet.

Dengan keyakinan penuh, ia menambahkan, “Dan lagi, kami tidak bisa mengubah masa lalu. Kami harus menatap ke depan. Saya sudah mengambil banyak penalti setelah itu, jadi saya sama sekali tidak khawatir. Saya tahu ke mana saya akan menendang bola, dengan penuh percaya diri. Jadi, tidak ada masalah,” tutup Diks, menegaskan kesiapannya untuk kembali mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor penalti jika dibutuhkan demi hasil terbaik bagi Timnas Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *