Justin Kluivert akhirnya angkat bicara menyusul kegagalan sang ayah, Patrick Kluivert, membawa Timnas Indonesia melangkah ke putaran final Piala Dunia. Kekalahan tipis 0-1 dari Irak pada laga penentu di Ronde 4, Minggu (12/10) dini hari WIB, menjadi penutup pilu perjalanan Garuda di kualifikasi.
Putra dari legenda sepak bola Belanda itu tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya yang mendalam terhadap hasil yang dicapai Timnas Indonesia. Menurut Justin, sang ayah telah mencurahkan seluruh kemampuan dan tenaganya dalam pertandingan krusial tersebut, namun hasil akhir tetap tidak memihak. “Dia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya tapi sia-sia,” tutur Justin, sebagaimana dikutip dari meemmtoranje. Lebih lanjut, Justin menyoroti besarnya antusiasme dan harapan dari para penggemar di Tanah Air. “Ini jelas sangat mengecewakan, mereka punya banyak penggemar di Indonesia dan saya bahkan harus menonaktifkan kolom komentar untuk sementara waktu,” imbuhnya, menggambarkan tekanan dan kekecewaan publik yang begitu besar.
Patrick Kluivert memang menjadi pusat perhatian dan sorotan tajam setelah Indonesia dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia. Pasalnya, eks striker top itu diangkat sebagai pelatih Timnas Indonesia di awal tahun ini dengan ekspektasi besar untuk memimpin skuad Garuda lolos ke turnamen akbar tersebut, menggantikan posisi Shin Tae-yong.
Selama menukangi Timnas Indonesia, Kluivert tercatat telah memimpin delapan pertandingan. Namun, rekor kepelatihannya menunjukkan tantangan yang signifikan: hanya mampu meraih tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan yang pahit. Angka-angka ini tentu saja menambah beban berat pada kegagalan melangkah ke Piala Dunia.