JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan pertama pada Rabu (15/10) dengan pelemahan yang cukup terasa. Setelah sempat menunjukkan penguatan, IHSG berbalik arah, terkoreksi sebesar 31,877 poin atau setara 0,4%, dan ditutup pada level 8.034,645 pada pukul 12.00 WIB. Penurunan ini menandai sentimen negatif yang mendominasi pasar modal di paruh pertama hari perdagangan.
Koreksi IHSG secara luas ini didorong oleh kinerja kurang memuaskan dari hampir seluruh indeks sektoral. Sektor Transportasi dan Logistik mencatatkan penurunan paling dalam, ambles hingga 2,65% menjelang berakhirnya sesi pertama.
Selain itu, sektor Teknologi juga turut tertekan dengan pelemahan 1,95%. Disusul oleh Sektor Barang Baku yang merosot 1,17%, Sektor Energi dengan koreksi 1,02%, dan Sektor Perindustrian yang turun 0,73%. Kondisi serupa juga terlihat pada Sektor Properti dan Real Estate (-0,19%), Sektor Infrastruktur (-0,18%), Sektor Barang Konsumen Primer (-0,08%), serta Sektor Kesehatan (-0,07%), yang semuanya berakhir di zona merah.
Meski demikian, tidak semua sektor terperosok. Hanya dua sektor yang berhasil mencatatkan penguatan tipis. Sektor Barang Konsumen Non-Primer tampil sebagai yang paling perkasa di antara indeks sektoral lainnya, berhasil naik 0,18%. Sementara itu, Sektor Keuangan juga menunjukkan resistensi dengan penguatan sebesar 0,08%, memberikan sedikit harapan di tengah bayang-bayang pelemahan pasar.
Secara keseluruhan aktivitas perdagangan di bursa cukup ramai. Total volume transaksi saham mencapai 19,81 miliar saham, dengan nilai transaksi yang cukup besar, yakni Rp 14,62 triliun. Data menunjukkan dominasi sentimen negatif, di mana 441 saham mengalami penurunan harga, berbanding 234 saham yang menguat, dan 128 saham stagnan.
Pada jajaran saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama besar harus rela menjadi bagian dari daftar top losers di sesi pertama. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memimpin pelemahan dengan penurunan signifikan 7%. Diikuti oleh PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang terkoreksi 3,33%, serta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang melemah 2,71%.
Namun, di tengah tekanan pasar, sejumlah emiten di indeks LQ45 berhasil menunjukkan performa cemerlang. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menjadi top gainer dengan kenaikan impresif 5,36%. Kinerja positif juga ditunjukkan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang naik 4,48%, serta PT Indosat Tbk (ISAT) yang menguat 3,7%.