Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara terkait pernyataan keras dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengenai larangan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga dunia, termasuk Olimpiade. Larangan tersebut merupakan imbas dari keputusan Indonesia yang membatalkan visa masuk bagi atlet senam Israel dalam suatu ajang.
Erick menegaskan bahwa pihaknya telah memahami betul konsekuensi atas langkah yang diambil terkait penolakan kehadiran atlet Israel tersebut. Ia menjelaskan melalui akun media sosialnya bahwa keputusan Indonesia untuk menghindari kedatangan delegasi Israel pada Kejuaraan Dunia Senam berujung pada sanksi dari IOC. “Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade,” tulis Erick.
Meskipun menghadapi pembatasan ini, Erick Thohir memastikan Indonesia tidak akan pasif. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Pemerintah tetap teguh pada komitmennya untuk menyusun cetak biru (blueprint) pembangunan olahraga nasional. Program ini mencakup penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional. Indonesia bertekad untuk terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, menjadikan olahraga sebagai duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di kancah internasional.
Sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memang telah mendesak berbagai federasi olahraga global agar tidak menggelar kejuaraan di Indonesia. Desakan ini muncul sebagai respons langsung atas pelarangan atlet Israel untuk berkompetisi dalam Kejuaraan Dunia Senam yang berlangsung di Indonesia.
Lebih jauh, IOC juga secara tegas menghentikan semua diskusi terkait potensi tawaran Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade di masa depan. Pembekuan ini akan terus berlaku hingga pemerintah Indonesia dapat memberikan jaminan penuh bahwa semua atlet dari negara manapun akan diterima dan dapat berkompetisi secara adil di tanah air.