IHSG Berpotensi Naik: Danantara Bentuk Perusahaan Pengelola Aset!

Posted on

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menunjukkan performa menguat pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025. Sebelumnya, pada Kamis, 23 Oktober 2025, IHSG berhasil melonjak 1,49 persen, menembus level 8.274 dan bahkan sempat menyentuh area resistance 8.288. Penguatan ini juga didukung oleh peningkatan signifikan pada volume pembelian.

Menurut analisa dari MNC Sekuritas, posisi IHSG saat ini diyakini berada di akhir gelombang (i) dari gelombang [iii]. Kondisi ini membuka peluang bagi IHSG untuk menguji area resistance lebih lanjut, yaitu di rentang 8.297–8.314. Para investor diharapkan untuk mencermati level-level krusial ini dalam mengambil keputusan investasi.

Meskipun demikian, MNC Sekuritas juga tidak menampik kemungkinan terjadinya koreksi dalam jangka pendek. Dalam risetnya yang dirilis Jumat, 24 Oktober 2025, analis mengingatkan bahwa IHSG berpotensi menguji level support di kisaran 8.236–8.259. Sinyal kewaspadaan ini penting untuk diperhatikan di tengah sentimen penguatan pasar.

Untuk perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025, MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan yang patut dicermati. Saham-saham tersebut meliputi ADHI, BRPT, ELSA, dan SMRA. Rekomendasi ini dapat menjadi panduan bagi investor yang mencari peluang di tengah volatilitas pasar.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas menyoroti pendorong utama di balik penguatan IHSG pada Kamis, 23 Oktober 2025. Penguatan tersebut didorong oleh kabar mengenai rencana Danantara yang akan membentuk sebuah perusahaan pengelola aset baru. Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan entitas anak dari bank-bank besar seperti BBRI, BMRI, dan BBNI di bidang manajemen aset, dengan estimasi dana kelolaan mencapai sekitar USD 8 miliar.

Aksi korporasi ambisius ini diperkirakan akan rampung pada kuartal I 2026. Namun, perlu diingat bahwa pembahasan terkait penggabungan ini masih berlangsung dan belum mencapai keputusan final. Perkembangan aksi korporasi ini tentu akan terus menjadi perhatian pasar modal Indonesia.

Dari sisi data makro ekonomi, terjadi pertumbuhan positif pada Money Supply (M2). Pada September 2025, M2 tercatat naik 8 persen (YoY) mencapai Rp 9.771,3 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 7,6 persen (YoY) yang tercatat pada Agustus 2025, mengindikasikan likuiditas yang lebih baik di perekonomian.

Perhatian investor juga tertuju pada data ekonomi global. Dari Eropa, data Retail Sales Inggris untuk September 2025 dijadwalkan rilis pada Kamis, 23 Oktober 2025, yang diperkirakan turun 0,2 persen (MoM) setelah sebelumnya tumbuh 0,5 persen. Di Jerman, HCOB Manufacturing PMI diproyeksikan stabil di level 49,5, menunjukkan kondisi sektor manufaktur yang cenderung stagnan.

Di Amerika Serikat, para investor menantikan serangkaian rilis data penting. Data-data yang dinantikan meliputi angka inflasi September, S&P Global Composite PMI, dan Michigan Consumer Sentiment Oktober. Rilis data ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi terbesar di dunia dan sentimen konsumen.

Secara teknikal, pergerakan IHSG masih memancarkan sinyal penguatan. Indikator Histogram MACD yang negatif mulai menyempit, sementara Stochastic RSI menunjukkan arah kenaikan. IHSG juga berhasil ditutup di atas level MA5 dan MA20, didukung oleh peningkatan volume beli, mengukuhkan potensi kenaikan lebih lanjut.

Menyimpulkan analisa teknikal, Phintraco Sekuritas berpendapat bahwa IHSG berpotensi melanjutkan kenaikannya untuk menguji level psikologis di 8.300. Namun, di tengah euforia, investor perlu mewaspadai potensi pullback dalam jangka pendek akibat aksi profit taking menjelang akhir pekan, sebagaimana ditulis dalam riset mereka pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Sebagai panduan tambahan, Phintraco Sekuritas juga memberikan rekomendasi saham untuk diperhatikan pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025. Saham-saham tersebut mencakup BBRI, BBYB, ISAT, ERAA, dan INDF. Pilihan-pilihan ini dapat menjadi pertimbangan strategis bagi para pelaku pasar.

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *