KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Musim pembagian dividen interim kembali menyapa para investor di lantai bursa. Setelah menanti, sejumlah emiten berlomba-lomba mengumumkan pembagian keuntungannya kepada pemegang saham setia, menandakan periode yang dinanti-nanti bagi para pencari imbal hasil.
Berdasarkan pantauan Kalender Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Jumat (24/10/2025), setidaknya ada enam perusahaan tercatat yang siap mencairkan dividen interim mereka. Ini menjadi kabar gembira bagi para pemegang saham yang menantikan aliran kas dari investasi mereka.
Salah satu emiten yang turut membagikan adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Perusahaan perkebunan kelapa sawit ini akan mendistribusikan dividen interim senilai total Rp 236,73 miliar, yang berarti setiap pemegang saham akan menerima Rp 123 per saham untuk periode tahun buku 2025.
Tak ketinggalan, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) juga mengumumkan pembagian dividen interim dari tahun buku 2025 per 30 Juni 2025. Total dana yang dialokasikan mencapai Rp 25,01 miliar, dengan nilai Rp 12,20 per saham bagi para investornya.
Selanjutnya, raksasa alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR), akan mencairkan dividen interim yang cukup signifikan, mencapai Rp 2,07 triliun. Angka ini setara dengan Rp 567 per saham, yang bersumber dari laba bersih semester I-2025 perseroan yang kala itu mencapai Rp 8,13 triliun.
Kemudian, PT Pinago Utama Tbk (PNGO) juga tak mau ketinggalan dalam euforia dividen interim. Perseroan ini akan membagikan Rp 101,56 miliar untuk tahun buku 2025, di mana setiap pemegang saham berhak atas Rp 130 per saham.
Anak usaha Astra lainnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), juga menunjukkan komitmennya kepada pemegang saham dengan membagikan dividen interim sebesar Rp 284,36 miliar. Pembagian ini didasarkan pada perolehan laba di semester I 2025, dengan porsi Rp 59 per saham yang akan diterima oleh masing-masing investor.
Terakhir dalam daftar hari ini adalah PT Astra Graphia Tbk (ASGR). Perseroan ini akan mendistribusikan dividen interim untuk tahun buku 2025 senilai Rp 40,46 miliar, yang diterjemahkan menjadi Rp 30 per saham untuk setiap lembar kepemilikan saham.



