
caristyle.co.id, JAKARTA — Kabar gembira datang dari pasar modal Indonesia. Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) berhasil menorehkan prestasi signifikan dengan masuk ke dalam tiga indeks bergengsi sekaligus dalam rebalancing indeks yang baru saja dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencapaian ini menegaskan posisi penting BUMI di kancah bursa saham Tanah Air.
Berdasarkan pengumuman resmi dari BEI, emiten yang merupakan kongsi strategis antara Grup Bakrie dan Grup Salim ini secara resmi menjadi bagian dari indeks LQ45, IDX80, dan Indeks Bisnis-27. Kehadiran saham BUMI dalam ketiga indeks ini akan berlaku efektif mulai tanggal 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026, menandai periode penting bagi pergerakan sahamnya.
Di antara ketiga indeks tersebut, indeks LQ45, yang dikenal sebagai tolok ukur saham-saham paling likuid di bursa, kini menyambut BUMI dengan bobot sebesar 0,73%. Dengan rasio free float mencapai 29,19%, BUMI diharapkan dapat memberikan dinamika baru pada indeks ini. Selain BUMI, beberapa emiten lain yang juga menjadi konstituen baru dalam LQ45 adalah DSSA, EMTK, HEAL, dan NCKL.
: Rebalancing LQ45: Saham BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, NCKL Jadi Konstituen Baru
Di sisi lain, perubahan komposisi LQ45 juga menyaksikan keluarnya beberapa nama besar. Saham ARTO, BRIS, JSMR, MAPA, dan SMRA harus rela “ditendang” dari jajaran konstituen indeks paling likuid tersebut, menandakan pergeseran preferensi pasar dan kriteria BEI.
Perjalanan BUMI tidak berhenti di LQ45. Pada indeks IDX80, saham ini menempati posisi dengan bobot 0,71%. Tidak hanya BUMI, IDX80 juga menyambut beberapa wajah baru lainnya seperti DSSA, KIJA, KPIG, PNBN, RATU, dan WIFI sebagai konstituen baru, menambah keragaman dalam indeks ini.
: : Masih Ada Peluang Masuk Dana Asing ke Pasar Saham Hingga Akhir 2025
Bersamaan dengan itu, BEI juga mengumumkan penarikan saham AUTO, BFIN, BNGA, BRIS, MNCN, SRTG, dan TKIM dari daftar konstituen IDX80. Keputusan ini mencerminkan evaluasi berkala yang dilakukan BEI untuk menjaga relevansi indeks.
Terakhir, untuk Indeks Bisnis-27, saham BUMI diberikan bobot sebesar 1,14%, menjadikannya salah satu komponen yang diperhitungkan. Selain BUMI, indeks ini juga memperkaya dirinya dengan masuknya ADMR, ADRO, INCO, INDF, JPFA, MEDC, NCKL, dan PGEO sebagai konstituen baru, yang mencerminkan potensi pertumbuhan dan kinerja bisnis mereka.
: : Ramalan Kinerja Saham Lapis Kedua di Saat IHSG Belum Bertenaga
Sebaliknya, beberapa saham yang sebelumnya menjadi bagian dari Indeks Bisnis-27 seperti AKRA, BRIS, CPIN, CTRA, ICBP, ISAT, PGAS, dan SCMA kini tidak lagi menjadi konstituen. Perubahan ini menunjukkan dinamika pasar yang terus bergerak dan beradaptasi.
Menariknya, di tengah euforia masuknya BUMI ke berbagai indeks, ada pula kabar yang kontras. Saham BRIS, justru mengalami nasib terbalik, yaitu terdepak dari ketiga indeks prestisius tersebut secara bersamaan: LQ45, IDX80, dan Bisnis-27. Hal ini menyoroti fluktuasi dan persaingan ketat di pasar modal yang selalu berubah.



