Honeymoon Cystitis: Infeksi Saluran Kemih Usai Malam Pertama?

Posted on

Memulai bahtera rumah tangga memang identik dengan serangkaian momen istimewa, termasuk pengalaman pertama dalam keintiman sebagai pasangan suami istri. Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, kadang muncul gangguan kesehatan yang tak terduga, salah satunya adalah honeymoon cystitis. Kondisi ini merujuk pada infeksi saluran kemih (ISK) yang seringkali terjadi setelah aktivitas seksual, khususnya di kalangan pengantin baru.

Meskipun kerap dianggap sepele, honeymoon cystitis bisa menyebabkan ketidaknyamanan signifikan bagi Mama. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami kondisi ini secara mendalam, agar momen-momen indah dalam kehidupan berumah tangga dapat tetap dinikmati tanpa rasa cemas.

Tim caristyle.co.id telah merangkum informasi penting mengenai honeymoon cystitis yang acap kali dialami setelah malam pertama. Mari kenali lebih jauh, Ma!

1. Apa itu honeymoon cystitis?

Dilansir dari Patient, honeymoon cystitis adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan infeksi saluran kemih (ISK) yang timbul setelah berhubungan seksual. Kondisi ini secara khusus sering dialami oleh perempuan, terutama pada fase awal pernikahan. Menurut Allina Health, ISK jenis ini bisa muncul setelah pengalaman seks pertama atau setelah periode abstinensi (tidak berhubungan seksual) yang panjang.

Lebih lanjut, Mayo Clinic menjelaskan bahwa honeymoon cystitis umumnya dipicu oleh bakteri, khususnya Escherichia coli (E. coli), yang berasal dari area sekitar vagina atau anus. Bakteri ini dapat masuk dan berkembang biak di saluran kemih, terutama uretra dan kandung kemih. Selama aktivitas intim, pergerakan fisik berpotensi memindahkan bakteri tersebut ke saluran kemih, sehingga memicu terjadinya infeksi.

2. Gejala yang sering muncul

Gejala honeymoon cystitis, seperti yang diuraikan oleh Allina Health, serupa dengan tanda-tanda infeksi saluran kemih pada umumnya. Mama mungkin akan merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering, namun dengan volume urine yang sedikit, menyebabkan sensasi tidak tuntas. Selain itu, rasa terbakar atau perih saat buang air kecil seringkali menyertai, bahkan bisa diikuti nyeri di area panggul.

Beberapa perempuan juga dapat mengamati perubahan pada urine mereka, seperti bau yang tidak sedap, tampak keruh, atau bahkan mengandung darah. Gejala-gejala ini tentu bisa sangat mengganggu kenyamanan dan meredupkan momen-momen manis di awal pernikahan. Oleh karena itu, jika Mama mengalami tanda-tanda ini, sangat penting untuk segera mencari penanganan medis guna mencegah komplikasi lebih lanjut.

3. Penyebab dan faktor risiko terjadi honeymoon cystitis

Menurut Norton Healthcare, salah satu pemicu utama honeymoon cystitis adalah aktivitas seksual itu sendiri. Gerakan selama hubungan intim dapat mendorong bakteri dari area genital atau anus masuk ke uretra, kemudian bergerak naik ke kandung kemih. Kondisi ini sering disebut juga sebagai post-coital cystitis.

Namun, perpindahan bakteri selama hubungan seksual bukanlah satu-satunya penyebab. Beberapa faktor risiko lain juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap honeymoon cystitis. Misalnya, kebersihan area genital yang kurang optimal bisa menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung bahan iritan juga berpotensi memicu peradangan, yang kemudian memudahkan infeksi.

Dikutip dari Mayo Clinic, anatomi saluran kemih perempuan yang lebih pendek merupakan faktor biologis utama mengapa perempuan lebih rentan mengalami ISK, termasuk honeymoon cystitis. Jarak yang lebih pendek ini membuat bakteri tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mencapai kandung kemih dan menyebabkan infeksi. Selain itu, kebiasaan tidak buang air kecil segera setelah berhubungan seksual juga meningkatkan risiko, karena bakteri yang mungkin sudah masuk tidak segera terbuang. Penggunaan metode kontrasepsi tertentu, seperti diafragma, juga dapat memperbesar risiko karena berpotensi menekan jaringan di sekitar uretra, menghambat aliran urine, dan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan bakteri.

Dengan demikian, menjaga kebersihan, menerapkan pola hidup sehat, dan mengenali faktor-faktor risiko ini menjadi langkah krusial untuk memastikan momen indah bersama pasangan tetap nyaman dan bebas gangguan.

4. Cara mengatasi dan pencegahan

Apabila Mama merasakan gejala yang mengarah pada honeymoon cystitis, langkah penanganan pertama yang paling penting adalah segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan urine, dan jika diperlukan, kultur urine untuk mengidentifikasi bakteri penyebab. Dokter juga mungkin akan meresepkan analgesik ringan untuk meredakan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Selain itu, sangat disarankan untuk menghindari aktivitas seksual hingga infeksi benar-benar sembuh, guna mencegah kondisi semakin memburuk.

Untuk upaya pencegahan agar honeymoon cystitis tidak terjadi, Mayo Clinic menyarankan beberapa kebiasaan sederhana namun sangat efektif. Pertama, pastikan untuk minum air yang cukup setiap hari. Ini akan membantu melancarkan aliran kemih dan membersihkan bakteri dari saluran kemih. Kedua, biasakan untuk buang air kecil sebelum dan segera setelah berhubungan seksual. Kebiasaan ini sangat penting untuk mengeluarkan bakteri yang mungkin terdorong masuk ke uretra selama aktivitas intim.

Selain itu, jaga kebersihan area intim dengan benar, yaitu selalu menyeka dari depan ke belakang setelah buang air besar. Hindari penggunaan produk pembersih kewanitaan yang beraroma atau mengandung bahan kimia keras, karena dapat mengiritasi dan mengganggu keseimbangan alami area genital.

Memahami kondisi seperti honeymoon cystitis secara menyeluruh, mulai dari penyebab, gejala, hingga langkah pencegahannya, akan membekali Mama dan Papa untuk menjaga momen awal pernikahan tetap penuh kebahagiaan dan kenyamanan. Semakin cepat Mama mendeteksi dan mengambil tindakan yang tepat, semakin besar pula peluang untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jadi, jika Mama merasakan tanda-tanda yang mencurigakan, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan agar perjalanan bahagia bersama pasangan tetap cerah dan bebas gangguan.

Apakah Berhubungan Intim Sekali bisa Langsung Hamil? Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Kelamin Sebelum Berhubungan Seks Cara Mengatasi Malas Berhubungan Seksual saat Program Hamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *