
caristyle.co.id – Indeks Nikkei 225 Jepang menunjukkan kinerja gemilang dengan melesat lebih dari 1%, mengukir rekor tertinggi baru dalam perdagangan Rabu (29/10/2025). Lonjakan signifikan ini terjadi di tengah dinamika pergerakan yang bervariasi di seluruh bursa Asia, menandakan sentimen pasar yang kompleks namun tetap optimis di beberapa sektor kunci.
Momentum kenaikan tersebut tak lepas dari antisipasi pasar terhadap pengumuman keputusan suku bunga terbaru dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Mata investor global kini tertuju pada kebijakan moneter The Fed yang diperkirakan akan memberikan arah baru bagi pasar keuangan dunia.
Harga Bitcoin Masih Ping-Pong, Pasar Tunggu Keputusan The Fed & Kesepakatan AS-China
Prediksi pasar mengindikasikan hampir 100% kemungkinan bahwa The Fed akan kembali melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, melanjutkan langkah serupa yang telah diambil pada September lalu. Jika terwujud, kebijakan ini akan menempatkan federal funds rate pada kisaran 3,75% hingga 4,00%, sebuah langkah yang diharapkan dapat memberikan stimulus ekonomi.
Menanggapi potensi keputusan ini, investor veteran Louis Navellier menyatakan dalam catatan hariannya, “Jika Ketua The Fed Jerome Powell bersikap dovish, ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan akan meningkat dan menjadi bahan bakar tambahan bagi momentum pasar.” Pernyataan ini menyoroti bagaimana retorika The Fed dapat secara signifikan memengaruhi sentimen dan arah pasar.
Penting untuk dipahami bahwa suku bunga federal, yang ditetapkan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), adalah tingkat bunga yang dikenakan antarbank untuk pinjaman semalam. Ini merupakan instrumen krusial dalam mengelola likuiditas dan stabilitas sistem keuangan.
Meskipun kebijakan ini tidak secara langsung menyentuh kantong konsumen, dampaknya merambat luas ke berbagai aspek biaya pinjaman, termasuk KPR, kartu kredit, dan jenis kredit konsumsi lainnya. Dengan demikian, keputusan The Fed memiliki implikasi besar bagi ekonomi riil.
Bergeser ke kawasan Asia lainnya, performa pasar menunjukkan keragaman. Indeks Topix Jepang bergerak mendatar, menunjukkan stabilitas, sementara Kospi Korea Selatan berhasil menguat tipis 0,17%. Di sisi lain, Kosdaq mengalami sedikit koreksi, turun sebesar 0,25%, mencerminkan perbedaan sentimen di pasar teknologi Korea.
Simak Rekomendasi Teknikal INDF, TKIM, dan SGER untuk Hari Ini Rabu (29/10)
Di pasar Australia, indeks S&P/ASX 200 mencatatkan koreksi tipis sebesar 0,16%. Sementara itu, bursa Hong Kong tidak beroperasi karena sedang memperingati libur nasional, sehingga tidak ada pergerakan yang tercatat dari pasar tersebut.
Pemandangan serupa, yang penuh optimisme, juga terlihat di Wall Street. Ketiga indeks utama ditutup menguat signifikan pada perdagangan Selasa (28/10) waktu AS. S&P 500 melonjak 0,23% mencapai level 6.890,89, bahkan sempat menembus level psikologis 6.900 untuk pertama kalinya dalam perdagangan intraday.
Tak kalah impresif, Nasdaq Composite mengukir kenaikan sebesar 0,80% menuju 23.827,49, didorong oleh sektor teknologi. Demikian pula, Dow Jones Industrial Average berhasil menambah 161,78 poin atau 0,34%, mengakhiri perdagangan di posisi 47.706,37. Kinerja solid ini menunjukkan kekuatan fundamental pasar AS.
Secara kolektif, ketiga indeks utama Wall Street tersebut berhasil mencetak rekor tertinggi baru, baik pada sesi penutupan maupun selama perdagangan intraday, menegaskan periode bullish yang kuat di pasar saham Amerika.



