PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menunjukkan tren kenaikan harga yang signifikan, tercatat mengalami inflasi secara month-to-month sebesar 0,52 persen pada Oktober 2025. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng setelah melakukan pemantauan ketat di empat kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah tersebut.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalteng mengalami peningkatan dari 108,08 pada September 2025 menjadi 108,64 di bulan Oktober 2025. Kenaikan ini didominasi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulanan, yakni sebesar 0,30 persen.
Agnes merinci, beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi bulanan (month-to-month) pada periode tersebut meliputi emas perhiasan dengan andil 0,18 persen, disusul oleh daging ayam ras yang menyumbang 0,10 persen. Selain itu, ikan gabus berkontribusi 0,09 persen, sementara beras dan telur ayam ras masing-masing memberikan andil sebesar 0,05 persen.
Secara lebih luas, tingkat inflasi tahunan (year-on-year) Provinsi Kalteng tercatat sebesar 2,73 persen, sedangkan inflasi dari awal tahun hingga saat ini (year-to-date) mencapai 1,88 persen. Pada skala tahunan ini, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga tetap menjadi penyumbang terbesar dengan andil mencapai 1,43 persen, menegaskan perannya yang krusial dalam dinamika inflasi daerah.
Adapun komoditas yang memberikan andil signifikan terhadap inflasi tahunan (year-on-year) adalah emas perhiasan (0,58 persen), daging ayam ras (0,20 persen), sigaret kretek mesin (0,17 persen), bawang merah (0,14 persen), dan kopi bubuk (0,12 persen). Angka-angka ini menunjukkan bagaimana kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup turut memengaruhi stabilitas harga di Kalteng.
Agnes menambahkan bahwa tren inflasi ini tidak hanya terjadi di satu titik, melainkan merata di seluruh kabupaten/kota IHK di Kalteng, baik secara bulanan maupun tahunan. Ia juga menegaskan bahwa emas perhiasan dan daging ayam ras konsisten menjadi komoditas penyumbang dominan di seluruh wilayah yang dipantau.
Berbagai faktor turut memicu kenaikan inflasi pada Oktober 2025. Penurunan pasokan daging ayam ras menjadi penyebab utama lonjakan harganya. Selain itu, tingginya curah hujan berdampak pada hasil tangkapan ikan gabus yang menurun, sementara harga emas dunia yang terus menguat turut memengaruhi harga di pasar lokal. Tak ketinggalan, kenaikan harga beras dari Jawa juga memberikan tekanan pada harga komoditas pokok ini di pasar Kalteng.

				
							

