Proyek Tambang Emas Pani: Update Terbaru dari Merdeka Gold

Posted on

JAKARTA – PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) telah merilis laporan kinerja operasional yang mengesankan hingga kuartal III-2025, menandai periode penuh kemajuan strategis. Perseroan berhasil menorehkan pencapaian signifikan, termasuk akselerasi pembangunan Tambang Emas Pani, suksesnya Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), serta peningkatan substansial pada cadangan bijih emas.

Terletak strategis di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Tambang Emas Pani dipercaya akan menjadi pilar utama operasi emas selanjutnya bagi Grup Merdeka, menyusul kesuksesan Tambang Emas Tujuh Bukit. Proyek ini tidak hanya krusial bagi perseroan, tetapi juga diproyeksikan untuk menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di lanskap industri pertambangan Indonesia.

Komitmen terhadap jadwal proyek terlihat jelas dengan kemajuan pembangunan Tambang Emas Pani yang telah mencapai 83% penyelesaian keseluruhan hingga kuartal III-2025. Fase penting dalam operasional telah dimulai dengan kegiatan penambangan pada 1 Oktober 2025, diikuti oleh first blasting pada 15 Oktober 2025. Seiring dengan itu, PT PLN turut mendukung proyek ini dengan menyuplai listrik sebesar 150 kV sejak 1 Oktober 2025, memungkinkan proses pengujian awal Pabrik Pengolahan Bijih (Ore Processing Plant).

Peningkatan signifikan juga terlihat pada cadangan bijih emas. Berdasarkan estimasi terbaru per Oktober 2025, Tambang Emas Pani kini memiliki 190,3 juta ton bijih yang kaya akan kandungan mineral, mencakup 4,8 juta ons emas dan 4,9 juta ons perak. Dengan potensi besar ini, EMAS optimistis memproyeksikan dimulainya fase penumpukan bijih pertama pada November 2025, dengan target produksi emas pertama yang tetap sesuai jadwal pada kuartal I-2026.

Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin, menegaskan bahwa pembangunan Tambang Emas Pani terus berjalan dengan aman, efisien, dan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Beliau menambahkan, dengan dimulainya kegiatan penambangan dan proyeksi produksi emas pada awal 2026, EMAS berada dalam posisi kuat untuk menjadi salah satu produsen emas terkemuka di Indonesia. Keberhasilan IPO yang telah dilaksanakan juga memberikan fondasi keuangan yang solid, memastikan fleksibilitas bagi EMAS untuk merampungkan proyek Pani dan menopang visi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Dalam keterangannya kepada Kontan pada Senin (10/11/2025), Boyke mengungkapkan bahwa EMAS telah menginvestasikan total US$ 208,7 juta untuk pengembangan Tambang Emas Pani hingga saat ini. Selama kuartal berjalan, progres konstruksi fasilitas krusial seperti heap leach, pabrik Adsorption, Desorption, and Recovery (ADR), serta berbagai infrastruktur pendukung tambang telah mencapai 83% penyelesaian. Lebih lanjut, kegiatan uji coba (commissioning) fasilitas-fasilitas ini telah dimulai sejak awal Oktober, didukung penuh oleh pasokan listrik stabil dari jaringan PLN.

Selaras dengan nilai keberlanjutan induk perusahaannya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), EMAS juga menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Hal ini tercermin dari catatan impresif operasional Tambang Emas Pani yang berhasil mencapai 15,5 juta jam kerja tanpa insiden cedera yang menyebabkan kehilangan waktu kerja (Lost Time Injury/LTI). Menuju masa depan yang lebih hijau, proyek ini bahkan berencana untuk mengintegrasikan penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan melalui skema Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) dari PLN.

Boyke kembali menegaskan bahwa komitmen EMAS tidak hanya terfokus pada efisiensi operasional dan profitabilitas, melainkan juga pada serangkaian nilai fundamental lainnya. Ini mencakup pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh karyawan, kontribusi aktif terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar, serta penerapan standar tata kelola perusahaan yang paling tinggi, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *