caristyle.co.id JAKARTA – Delapan bulan telah berlalu, namun keberadaan Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, masih menjadi misteri. Sejak menghilang pada awal Maret lalu, pencarian intensif telah dilakukan, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan tantangan berat bagi aparat kepolisian.
Berbagai upaya pencarian telah dikerahkan oleh tim gabungan dari Polsek Pesanggrahan, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya. Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, menegaskan bahwa pihaknya terus menyelidiki dan menyebarkan informasi mengenai Alvaro melalui akun resmi kepolisian serta akun pribadinya. Pencarian tidak hanya terfokus di Jakarta, melainkan meluas hingga ke luar kota, seperti Sukabumi, Jawa Barat, dan Pandeglang, Banten, demi menggali setiap kemungkinan petunjuk.
Namun, perjalanan pencarian Alvaro tidak luput dari kendala serius. AKP Seala mengungkapkan bahwa di tengah upaya keras polisi menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, keluarga Alvaro justru menjadi korban penipuan. Banyak pihak tak bertanggung jawab memanfaatkan kesedihan keluarga dengan memberikan informasi palsu dan bahkan meminta imbalan uang, sebuah tindakan yang sangat merugikan dan menghambat proses penyelidikan yang sedang berlangsung.
Kisah hilangnya Alvaro Kiano Nugroho bermula pada Rabu, 6 Maret 2025. Saat itu, bocah mungil ini pamit untuk menunaikan salat Magrib di masjid dekat rumahnya. Namun, sejak saat itu, Alvaro tak pernah kembali ke pelukan keluarga. Alvaro adalah putra dari pasangan Arum Indah Kusumastuti dan Agus Nugroho, yang diasuh oleh kakeknya, Tugimin (71). Ibu Alvaro, Arum Indah Kusumastuti, hingga kini masih aktif di Instagram pribadinya, terus memposting foto putranya yang hilang, sementara ayahnya, Agus Nugroho, sedang menjalani masa hukuman di LP Cipinang.
Sang kakek, Tugimin, mengungkapkan awal mula hilangnya Alvaro. Ia menceritakan bahwa pada hari kejadian, seseorang yang mengaku sebagai ayah Alvaro Kiano Nugroho sempat mendatangi masjid tempat Alvaro salat. Namun, marbot masjid tidak dapat memastikan identitas maupun ciri-ciri wajah orang tersebut, membuat petunjuk krusial ini menjadi samar dan sulit ditelusuri lebih lanjut.
Upaya kepolisian untuk menguak misteri ini terbentur berbagai hambatan. Kompol Murdoch, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk visual, ternyata dalam kondisi rusak dan tidak dapat diakses. Selain kendala CCTV, polisi juga telah mengumpulkan keterangan dari tiga orang saksi, termasuk pengurus masjid. Tugimin sendiri sudah menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebanyak dua kali. Polisi juga berencana untuk meminta keterangan dari ayah Alvaro, Agus Nugroho. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan yang dapat membawa Alvaro kembali ke rumahnya.
Meski penyelidikan masih terus berlanjut tanpa titik terang berarti, aparat kepolisian dan keluarga Alvaro Kiano Nugroho tidak menyerah. Mereka terus berharap akan ada informasi valid yang dapat mengakhiri penantian panjang ini, membawa Alvaro kembali ke keluarganya yang merindukan.



