Waspada Koreksi IHSG! Ini Saham Pilihan Analis untuk Jumat

Posted on

caristyle.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Kamis (13/11/2025) di zona merah, mencatat koreksi signifikan yang dipicu oleh berbagai sentimen. Pasar modal Indonesia tampak melemah, menutup hari dengan penurunan setelah sempat menunjukkan pergerakan positif.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui RTI, IHSG terkoreksi 0,20% atau 16,56 poin, sehingga parkir di level 8.371,99 saat perdagangan ditutup. Aktivitas perdagangan saham pada Kamis kemarin cukup ramai, dengan total volume mencapai 58,75 miliar saham dan nilai transaksi menembus angka Rp 23,64 triliun. Meskipun demikian, dinamika pasar menunjukkan saham yang melemah lebih mendominasi dibandingkan yang menguat; tercatat 345 saham menguat, 314 saham melemah, dan 154 saham stagnan.

IHSG Terkoreksi 0,20% ke 8.371, Dibebani Tekanan Eksternal dan Internal

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyoroti bahwa koreksi pada IHSG ini sebagian besar dibebani oleh tekanan dari emiten-emiten dengan kapitalisasi besar, terutama dari sektor perbankan. Selain itu, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga turut menjadi faktor pemberat. Senada, Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menjelaskan bahwa IHSG ditutup melemah setelah sebelumnya sempat bergerak di teritori positif.

Pada penutupan perdagangan, saham-saham dari sektor industrial mengalami koreksi terbesar, menandakan adanya tekanan jual yang kuat di sektor ini. Sebaliknya, sektor energi berhasil membukukan penguatan terbesar, menunjukkan adanya minat beli yang signifikan pada saham-saham energi. Rupiah sendiri kembali menunjukkan pelemahan, ditutup di sekitar level Rp 16.720 per dolar AS.

Pergerakan IHSG Dipengaruhi Sentimen Global dan Data Ekonomi

Di kancah global, sentimen pasar cenderung menguat di Asia. Mayoritas indeks bursa Asia ditutup menguat, didorong oleh berita berakhirnya government shutdown di AS. Presiden AS Donald Trump telah secara resmi menandatangani RUU pendanaan menjadi undang-undang, yang sekaligus mengakhiri government shutdown terlama dalam sejarah AS setelah memasuki hari ke-43. RUU ini sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dengan perolehan suara 222-209.

Untuk perdagangan Jumat (14/11), Herditya Wicaksana memperkirakan bahwa IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya, dengan level support diperkirakan berada di 8.353 dan level resistance di 8.384. Sentimen pasar ke depan diperkirakan akan tersengat oleh pergerakan harga komoditas emas, serta investor akan mencermati arah selanjutnya pasca-penyelesaian government shutdown AS.

Proyeksi IHSG Jumat dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Herditya merekomendasikan beberapa saham untuk diperhatikan investor, yaitu ARCI dengan target harga Rp 1.335 – Rp 1.390 per saham, SIDO dengan target Rp 585 – Rp 600 per saham, dan MLPL dengan target Rp 161 – Rp 170 per saham.

Alrich Paskalis Tambolang menambahkan, dari Tiongkok akan ada rilis data penting pada 14 November. Data produksi industri bulan Oktober diperkirakan tumbuh 5,8% year on year (YoY), sedikit melambat dari 6,5% YoY pada September 2025. Selain itu, data penjualan ritel Tiongkok bulan Oktober juga akan dirilis, dengan proyeksi pertumbuhan 2,2% YoY dari 3% YoY di September 2025. Data-data ekonomi ini berpotensi memberikan pengaruh terhadap sentimen pasar global dan regional, termasuk IHSG.

Secara teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini ditutup di bawah level MA5, dan indikator Stochastic RSI berlanjut melemah, disertai kenaikan volume jual. Kondisi ini mengindikasikan bahwa IHSG besok berpotensi cenderung melemah, menguji level support di 8.325-8.350, dengan level resistance di 8.425. Alrich juga menyarankan investor untuk mencermati saham-saham seperti PNLF, ARCI, TINS, INDF, dan BRMS pada perdagangan Jumat mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *