Massa Aliansi Jogja Memanggil yang menggelar aksi demonstrasi di Bundaran UGM pada Senin, 1 September 2023, telah membubarkan diri dengan tertib. Pantauan kumparan menunjukkan sejumlah peserta aksi masih bernyanyi bersama sebelum akhirnya membersihkan sampah di sekitar lokasi. Arus lalu lintas di sekitar Bundaran UGM pun kembali normal.
Pemilihan Bundaran UGM sebagai lokasi demonstrasi bukan tanpa alasan. Menurut Bung Kus, perwakilan Jogja Memanggil, lokasi ini dinilai lebih aman dari potensi provokasi dibandingkan titik lain seperti Malioboro. “Kenapa lokasinya di Bundaran UGM? Yang pertama, ada isu yang cukup digoreng, dan kami mengantisipasi potensi provokasi di Malioboro,” jelasnya.
Menariknya, aksi damai ini justru memberikan dampak positif bagi para pedagang sekitar. Banyak di antara mereka yang merasakan peningkatan penjualan. Bambang, seorang penjual kopi keliling yang biasanya berjualan di Kotabaru, misalnya. “Alhamdulillah laris, 55 cup,” ujarnya dengan penuh syukur. Ia biasanya membutuhkan waktu seharian untuk menghabiskan stoknya, namun demonstrasi ini justru membantunya menjual habis dagangannya dengan cepat. “Ini habis nanti mau dikirim lagi. Dampaknya positif. Kalau (demo) ricuh-ricuh, dagang juga takut,” tambahnya.
Demonstrasi yang berlangsung tertib ini menyuarakan kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Beberapa poin penting yang disoroti adalah efisiensi anggaran pendidikan yang dinilai merugikan, penerapan PPN 12 persen, kenaikan tunjangan DPR yang memicu kemarahan publik, dan praktik represif aparat penegak hukum.