Aktivis Sumud Flotilla Ditangkap Israel: Kondisi Terkini di Penjara Ketziot

Posted on

Ratusan aktivis Global Sumud Flotilla yang ditangkap Israel kini menjalani penahanan di Penjara Ketziot, Gurun Negev, setelah melalui interogasi maraton selama hampir 24 jam. Fasilitas penahanan ini berlokasi strategis sekitar 30 kilometer dari perbatasan Gaza dan Mesir, menjadi tujuan akhir bagi para peserta pelayaran kemanusiaan tersebut.

Kabar mengenai pemindahan tersebut dikonfirmasi oleh Suhad, salah seorang pengacara dari organisasi HAM Adalah. Ia memastikan bahwa tim pengacara Adalah telah mendampingi seluruh aktivis sepanjang proses interogasi dan berjanji akan kembali mengunjungi mereka di penjara. “Kami ingin meyakinkan para keluarga aktivis bahwa semua peserta dalam keadaan baik dan semangat mereka sangat tinggi,” ujar Suhad dalam keterangannya pada Jumat (3/10), memberikan jaminan mengenai kondisi para aktivis Global Sumud Flotilla.

Adalah sendiri adalah sebuah pusat bantuan hukum dan organisasi hak asasi manusia terkemuka yang berbasis di Haifa, Israel. Didirikan pada tahun 1996, Adalah secara konsisten fokus pada perjuangan dan pembelaan hak-hak warga Palestina, baik mereka yang tinggal di Israel maupun di wilayah pendudukan. Dalam bahasa Arab, nama “Adalah” sendiri memiliki arti yang kuat: “keadilan”, merefleksikan misi inti mereka.

Penjara Ketziot dikenal luas sebagai salah satu fasilitas penahanan terbesar yang dioperasikan oleh Israel. Sejarahnya yang panjang menunjukkan bahwa penjara ini seringkali menjadi tempat penahanan bagi warga Palestina, termasuk mereka yang ditahan secara administratif tanpa dakwaan resmi. Kondisi keras di dalam Ketziot telah lama menjadi perhatian dan sorotan serius dari berbagai organisasi HAM internasional, yang menyerukan perbaikan dan transparansi.

Insiden penangkapan ini mencatat lebih dari 450 aktivis Global Sumud Flotilla yang telah diamankan oleh Israel, disertai penyitaan 42 kapal yang mereka gunakan. Di antara para aktivis yang ditahan, terdapat nama-nama global seperti Greta Thunberg, Thiago Avilla, dan Madlan Mandela. Perhatian khusus juga tertuju pada 23 aktivis Malaysia yang turut ditangkap, memicu keprihatinan serius dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang menekankan pentingnya nasib para warganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *