
Delapan Bulan Penantian Berujung Duka: Alvaro, Bocah 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan, Ditemukan Meninggal
Setelah delapan bulan penuh kecemasan dan harapan yang nyaris pupus, keluarga Alvaro Kiano Nugroho akhirnya harus menerima kenyataan pahit. Bocah berusia 6 tahun yang menghilang di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Lebih memilukan lagi, jasadnya ditemukan dalam wujud kerangka manusia.
Pihak kepolisian menduga kuat bahwa pelaku penculikan adalah Alex, ayah tiri Alvaro. Saat ini, Alex telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Sementara itu, kerangka yang ditemukan di pinggiran Kali Cirewed, Bogor, akan segera menjalani tes DNA. Langkah ini diambil untuk memastikan secara forensik bahwa kerangka tersebut benar-benar jasad Alvaro.
Kabar tragis ini sontak menyelimuti kediaman keluarga Alvaro dengan duka yang mendalam. Tugimin (71), kakek Alvaro, tak mampu menyembunyikan kesedihannya atas penemuan akhir yang begitu menyayat hati ini.
Keluarga Terpukul, Kakek Ungkap Penemuan di Kali Cirewed
Dengan suara bergetar, Tugimin menceritakan lokasi penemuan kerangka cucunya. “Menurut Ibu Kapolsek, kerangka itu ditemukan di Kali Cirewed, Tenjo, daerah Bogor,” ungkap Tugimin saat ditemui di rumahnya, yang juga menjadi tempat tinggal Alvaro selama ini, di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (23/11).
Tugimin mengaku belum sanggup melihat langsung kondisi kerangka tersebut. Kabar ini membuatnya sangat terpukul dan syok. “Sangat-sangat terpukul saya. Sangat terpukul. Syok sekali,” lirihnya.
Tes DNA Akan Ungkap Identitas Kerangka
Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa proses identifikasi kerangka masih memerlukan tahapan penting. “Kami menemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro. Kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor,” tegas Nicolas. Hasil tes DNA diharapkan dapat memberikan jawaban pasti mengenai identitas kerangka tersebut.
Penyebab Kematian Alvaro Masih Misteri
Meskipun pelaku penculikan telah teridentifikasi sebagai ayah tiri Alvaro, penyebab kematian bocah malang itu masih menjadi misteri. “Iya (bapak tiri, pelaku),” kata Nicolas membenarkan. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai apakah ayah tiri Alvaro juga terlibat dalam pembunuhan.
Keluarga Curiga dengan Sifat Pencemburu Ayah Tiri
Keluarga Alvaro mengungkapkan bahwa Alex, ayah tirinya, memiliki sifat pencemburu. “Mungkin ada masalah dengan anak saya atau istrinya. Cuma udah pada waktu itu sudah… dia orangnya cemburuan, pencemburu. Cemburunya besar,” tutur Tugimin.
Tugimin menceritakan bagaimana Alex sering marah jika teleponnya tidak diangkat oleh Arum, ibu kandung Alvaro. “Jadi kalau telepon ke anak saya, nggak diangkat, dia marah. Dia marah langsung ngadu ke saya, ‘Pak saya telepon Arum kok nggak diangkat, malah nomor saya di-block’. ‘Lha memang kenapa Mas?’, saya bilang kan gitu. ‘Nggak tau, Pak, di sana udah punya cowo lagi’. Nah itu, perkiraannya seperti itu,” jelas Tugimin.
Tugimin juga sempat berbicara dengan anaknya, Arum, yang merasa terganggu dengan kecurigaan Alex. “Kayanya kecurigaan-kecurigaan itu mengganggu pekerjaan juga,” imbuhnya.
Namun, di mata Alvaro, Alex selalu bersikap baik. “Baik, jadi minta apapun kalau dateng itu, minta apapun diturutin, dibeliin. Bahkan kalau dateng itu langsung nyari Alvaro, dicari, ketemu, langsung diajak beli mainan,” kenang Tugimin.
Kebaikan Alex terhadap Alvaro inilah yang membuat keluarga tidak menyangka bahwa ia adalah dalang di balik hilangnya cucu kesayangan mereka. Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan penyebab kematian Alvaro yang sebenarnya.



