Arbi Aditama Bersinar, Mario Aji Terjungkal: MotoGP Jepang Penuh Drama!

caristyle.co.id Nasib berbeda mewarnai perjuangan pembalap Indonesia dalam hari balapan MotoGP Jepang 2025. Di tengah optimisme yang membara, bayangan hukuman tetap menyelimuti.

Dua wakil kebanggaan Indonesia, Mario Suryo Aji dan Fadillah Arbi Aditama, kembali siap berlaga di panggung kejuaraan dunia balap motor grand prix. Keduanya, yang bernaung di bawah panji Honda Team Asia, akan mengerahkan kemampuan terbaik mereka di kelas masing-masing di sirkuit legendaris Mobility Resort Motegi, Jepang, pada Minggu, 28 September 2025.

Fadillah Arbi Aditama akan menjadi yang pertama unjuk gigi di lintasan Moto3 Jepang. Pembalap muda berusia 20 tahun ini menunjukkan performa yang cukup menjanjikan dalam sesi kualifikasi. Ia nyaris saja melangkah ke Kualifikasi 2, hanya terpaut tipis 0,043 detik dari posisi batas akhir. Meskipun demikian, Arbi berhasil mengamankan posisi ke-6 di Kualifikasi 1, yang menempatkannya di posisi start ke-20 untuk balapan utama.

Sebuah keberuntungan tak terduga datang menghampiri Arbi ketika dua rivalnya, David Almansa dari Leopard Racing dan Dennis Foggia dari CFMoto Gaviota Aspar, dijatuhi penalti. Keduanya dihukum karena melaju terlalu pelan, melampaui batas toleransi 135 persen dari waktu lap terbaik mereka, sehingga harus memulai balapan dari baris belakang.

Starting Grid MotoGP Jepang 2025 – Kembalinya 2 Juara Dunia, Bagnaia dan Mir, Marc Marquez Mode Tenang

Perlu diketahui, tindakan melaju terlalu pelan ini dianggap sebagai pelanggaran serius dalam balapan. Kebiasaan pembalap untuk mencari slipstream dapat mengganggu konsentrasi lawan dan bahkan berpotensi membahayakan keselamatan. Baik Almansa maupun Foggia sebenarnya berasal dari Kualifikasi 2, yang dihuni oleh 14 pembalap tercepat.

Namun, nasib kurang beruntung justru menimpa Mario Suryo Aji. Ia melakukan pelanggaran serupa dan harus menerima hukuman penalti, yang membuatnya terpaksa memulai balapan dari posisi paling buncit. Mario Aji dihukum bersama Jorge Navarro dari Klint Forward Factory Racing, dengan Mario berada di belakang Navarro karena catatan waktu kualifikasinya sedikit lebih lambat. Seharusnya, Mario akan memulai balapan dari posisi ke-25.

Meskipun demikian, pembalap Indonesia pertama yang berhasil finis 10 besar dalam balapan grand prix ini tidak kehilangan semangat. Mario, yang menempati urutan ke-11 di Kualifikasi 1, menunjukkan keyakinan penuh bersama timnya. Hal ini didukung oleh kecepatan yang menjanjikan dalam sesi latihan bebas terakhir, di mana ia berhasil menempati posisi ke-17.

“Pada sesi latihan bebas, saya berhasil finis di posisi ke-17, dan perasaan saat mengendarai motor jauh lebih baik,” ungkap Mario dalam keterangan resmi tim. “Sayangnya, pada sesi kualifikasi, saya tidak bisa memaksimalkan potensi yang kami miliki, dan itulah mengapa hasilnya tidak benar-benar mencerminkan kemajuan yang kami buat.”

Mario menegaskan bahwa kecepatan dasar yang ia miliki sudah ada, dan itu adalah pertanda positif. Targetnya kini sederhana: memulai kembali dengan fokus penuh dan memberikan performa terbaik dalam balapan. Dengan ketatnya waktu lap antar pembalap, Mario yakin masih ada peluang besar untuk meraih hasil optimal dalam lomba yang akan berlangsung selama 19 lap tersebut.

Strategi utama Mario adalah melakukan start dengan baik dan segera mencapai ritme balap yang tinggi. “Saya yakin bisa bersaing untuk posisi yang lebih baik. Tim telah bekerja dengan sangat baik dan mendukung saya sepenuhnya,” sambung Mario penuh keyakinan. “Jadi sekarang tugas saya adalah memberikan hasil yang baik pada hari Minggu. Meskipun saya menerima hukuman dan tugas di depan menjadi lebih sulit, saya akan memberikan yang terbaik dan yakin kita bisa meraih hasil yang lebih kuat dalam balapan.”

Balapan Moto3 Jepang dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00 WIB, diikuti oleh balapan Moto2 Jepang yang akan diselenggarakan pada pukul 10.15 WIB.

STARTING GRID

Moto3 Jepang (17 Lap) – Start Lomba pukul 09.00 WIB

Moto2 Jepang (19 Lap) – Start Lomba pukul 10.15 WIB

MotoGP Jepang 2025 – Lebih dari Kemenangan, Bagnaia Senang karena Usahanya Tak Lagi Dikhianati Hasil