caristyle.co.id JAKARTA. PT Avia Avian Tbk (AVIA) menunjukkan kinerja finansial yang impresif pada kuartal III-2025. Laba bersih perusahaan cat terkemuka ini melonjak signifikan sebesar 21% secara kuartalan dan 16% secara tahunan, mencapai angka Rp 407 miliar. Peningkatan kinerja AVIA ini didorong oleh pertumbuhan solid pada volume penjualan cat serta pemulihan margin setelah sempat tertekan oleh biaya bahan baku pada kuartal sebelumnya.
Analis Maybank Sekuritas Indonesia, Kevin Halim, dalam risetnya yang dirilis pada 3 November 2025, menyoroti bahwa laba bersih AVIA sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025 telah menyentuh Rp 1,19 triliun. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sekaligus sejalan dengan estimasi Maybank Sekuritas dan konsensus pasar. Konsistensi ini memperkuat pandangan positif terhadap fundamental Avia Avian.
Melihat performa yang stabil ini, Maybank Sekuritas mantap mempertahankan rekomendasi buy untuk saham AVIA dengan menargetkan harga Rp 500 per saham. Target ini merefleksikan valuasi 17 kali P/E untuk tahun buku 2026. Meskipun demikian, pihak Maybank Sekuritas melakukan penyesuaian minor terhadap proyeksi laba bersih AVIA untuk tahun 2025–2027, masing-masing sebesar -2%, 0%, dan -3%. Penyesuaian ini didasari oleh asumsi harga jual rata-rata (ASP) yang sedikit lebih rendah serta beban operasional yang diperkirakan akan sedikit meningkat.
Per Selasa (4/11) hingga pukul 11.17 WIB, harga saham AVIA diperdagangkan di level Rp 422, menunjukkan kenaikan sebesar 1,44% per saham, mengindikasikan respons positif pasar terhadap berita kinerja perusahaan.
Dari sisi volume, AVIA mencatatkan pertumbuhan penjualan cat yang kuat. Pada kuartal III-2025, volume penjualan cat mencapai 46.000 ton, melonjak 12% secara kuartalan dan 8% secara tahunan. Secara kumulatif, volume penjualan hingga sembilan bulan pertama 2025 mencapai 134.000 ton, tumbuh 8% secara tahunan. Kevin Halim lebih lanjut mengungkapkan bahwa AVIA berhasil mempertahankan momentum positif ini hingga Oktober, bahkan volume penjualan pada bulan tersebut melampaui capaian September.
Meskipun kondisi daya beli konsumen masih menjadi tantangan, Kevin Halim memperkirakan AVIA akan mampu mempertahankan pertumbuhan yang solid pada tahun 2026–2027, di kisaran 5% per tahun. Pertumbuhan ini dipercaya akan tercapai melalui strategi perolehan pangsa pasar dari pemain-pemain yang lebih kecil dalam industri cat. Namun, Maybank Sekuritas menurunkan asumsi pertumbuhan ASP menjadi 1% per tahun dari sebelumnya 3%, mengingat ruang kenaikan harga yang terbatas di tengah permintaan pasar yang belum pulih sepenuhnya.
Perbaikan yang signifikan juga terlihat pada margin kotor AVIA, yang meningkat menjadi 42,6% pada kuartal III-2025, naik dari 40,1% di kuartal sebelumnya. Peningkatan ini ditopang oleh stabilnya harga bahan baku serta adanya kenaikan ASP sebesar 1%–2% yang telah berlaku sejak Agustus. Kevin memperkirakan bahwa margin masih berpotensi untuk naik di kuartal IV-2025, didorong oleh efek tertunda dari penurunan harga minyak pada kuartal sebelumnya yang dapat menekan biaya input petrokimia. Jika harga minyak tetap rendah, ini akan menjadi katalis positif tambahan bagi margin AVIA pada tahun 2026. Namun, Kevin mencatat potensi peningkatan kontribusi produk cat dinding yang memiliki margin lebih rendah, mengingat AVIA kini lebih fokus mengembangkan segmen tersebut.
Sejak mengakuisisi 17% saham minoritas Dextone pada Maret 2025, AVIA secara agresif mengeksplorasi berbagai potensi sinergi bisnis. Dalam jangka pendek, Dextone berencana memasuki pasar massal melalui produk dengan harga yang lebih terjangkau, yang diharapkan dapat mendorong penjualan dan mendukung pendapatan AVIA dari segmen barang dagangan, mengingat AVIA bertindak sebagai distributor utama produk tersebut. Lebih jauh, AVIA juga tengah mengevaluasi peluang ekspor produk cat dengan memanfaatkan jaringan ekspor Dextone yang sudah mencakup empat negara, termasuk China dan Korea Selatan, membuka pasar baru bagi Avia Avian.
Dengan posisi sebagai pemimpin pasar yang kuat serta strategi ekspansi yang berkelanjutan, Maybank Sekuritas menilai AVIA berada pada jalur yang tepat untuk terus memperkuat pangsa pasar di tengah konsolidasi industri cat nasional. Proyeksi untuk akhir tahun 2025 menunjukkan AVIA dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 1,63 triliun, sedikit menurun dari perolehan tahun 2024 sebesar Rp 1,66 triliun. Namun, pendapatan Avia Avian diperkirakan akan naik signifikan menjadi Rp 8 triliun dari Rp 7,47 triliun pada tahun 2024. Maybank Sekuritas memperkirakan, kinerja AVIA akan kembali melesat pada tahun 2026 dengan proyeksi pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 8,53 triliun dan Rp 1,79 triliun.

				
							

