caristyle.co.id, JAKARTA. Awal Oktober 2025 menjadi periode yang kurang menguntungkan bagi kinerja saham perbankan milik negara. Empat bank BUMN yang menjadi pilar ekonomi nasional, secara serempak menunjukkan tren pelemahan harga di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari keempatnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan koreksi paling signifikan.
Dalam kurun waktu sepekan, terhitung hingga penutupan perdagangan pada Jumat (3/10), harga saham BBRI anjlok sebesar 8,42%, mengakhiri pekan di level Rp 3.690 per saham. Bahkan, pada sesi perdagangan terakhir tersebut, BBRI masih melanjutkan tren penurunan, meskipun tipis, yakni 0,27% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Penurunan ini menjadikannya sorotan utama di antara saham-saham perbankan pelat merah.
Sentimen negatif juga turut memukul saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sepanjang pekan yang sama, BBTN mencatat penurunan harga yang tajam sebesar 6,54%, menempatkan posisinya di angka Rp 1.215 per saham. Yang lebih mencolok, pada perdagangan hari Jumat, bank yang secara spesifik berfokus pada pembiayaan properti ini justru mengalami koreksi terdalam di antara seluruh bank BUMN, yakni sebesar 3,56% dalam satu hari perdagangan.
Tidak luput dari tekanan pasar, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menunjukkan pelemahan. Sepanjang sepekan, BBNI terkoreksi 3,35%, mengakhiri perdagangan di level Rp 4.040 per saham. Penurunan ini menambah daftar panjang bank-bank pelat merah yang menghadapi tantangan di awal Oktober.
Di tengah gelombang koreksi yang melanda sektor ini, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tampil sebagai yang paling tangguh di antara sesama bank BUMN. Meskipun tidak sepenuhnya luput dari tekanan pasar, BMRI mencatatkan penurunan yang relatif terbatas, hanya 2,26% selama sepekan, menutup perdagangan di level Rp 4.310 per saham. Kinerja ini menunjukkan resistensi yang lebih baik dibandingkan para kompetitornya di periode yang sama.
BBRI Chart by TradingView
