Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun, menjadi korban tragis penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar. Kabar duka ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Tugimin, kakek Alvaro, mengungkapkan bahwa Alex bekerja sebagai distributor teh di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
“Kerjanya dia itu distributor teh. Dia kerjanya di situ, di distributor teh. Di Cengkareng, daerah Cengkareng,” ujar Tugimin saat ditemui wartawan di kediamannya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (24/11). Ia menambahkan, Alex sering menghabiskan akhir pekan bersama Alvaro, bermain dan berinteraksi dengan akrab. Hal ini membuat Tugimin sama sekali tidak menaruh curiga, apalagi sampai menduga Alex sebagai pelaku kejahatan keji ini.
Ironisnya, Alex bahkan sempat ikut serta dalam pencarian Alvaro saat cucunya itu dinyatakan hilang. “Kalau suruh jalan ke mana gitu (cari Alvaro), dia berangkat. Jadi nggak ada rasa kecurigaan. Jadi itu nggak ada. Kita anggap kita baik aja gitu,” tutur Tugimin dengan nada pilu.
Awal Mula Hubungan Alex dan Arum
Hubungan Alex dengan keluarga Alvaro bermula ketika ia menjalin asmara dengan Arum, ibu kandung Alvaro, pada tahun 2023. Arum kerap mengajak Alex ke rumah mereka. Melihat keseriusan hubungan keduanya, Tugimin kemudian mendorong Arum dan Alex untuk segera menikah.
“Saya putuskan untuk saya tanya, ‘Arum, kamu gimana sih sama Alex? Buat benar-benar apa buat main-main?’. Saya bilang gitu ‘Buat benar lah, Pak’. ‘Oke, kalau mau buat benar, sekarang kapan mau mengurus nikah?’. Saya bilang,” kenang Tugimin.
Saat itu, Alex yang masih beragama Katolik bersedia memenuhi permintaan Tugimin untuk memeluk agama Islam. Alex kemudian menjadi mualaf dan menikahi Arum di KUA Kecamatan Pesanggrahan. “Dia mau menikah dengan anak saya, agama Islam. Dan dia mau masuk Islam tanpa ada paksaannya,” tegas Tugimin.
Namun, kebahagiaan pernikahan Alex dan Arum tak berlangsung lama. Mereka belum dikaruniai anak dan hubungan keduanya diduga mulai retak ketika Arum bersikeras untuk bekerja di Malaysia, meskipun tidak mendapat izin dari Alex. Arum tetap nekat berangkat ke Malaysia, memicu kecurigaan dan tudingan perselingkuhan dari Alex. Kecurigaan inilah yang diduga menjadi motif kuat di balik penculikan dan pembunuhan tragis Alvaro.
“Awalnya kita gak tahu, setelah ada berita penangkapan, interogasi, akhirnya saya ada bocoran. Dari bocoran itu ada yang memberitahukan bahwa ada motif-motif. Intisarinya, dendam sama ibunya,” ungkap Tugimin.
Jasad Alvaro ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sudah berupa kerangka, di Kali Cirewet, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/11). Tak lama kemudian, polisi berhasil menangkap Alex. Namun, kasus ini kembali diwarnai berita duka setelah Alex dikabarkan meninggal dunia akibat bunuh diri di Polres Metro Jakarta Selatan. Kasus ini menjadi pengingat pahit akan dampak buruk dari dendam dan pentingnya menjaga komunikasi dalam hubungan.



