Bitcoin Terbang Tinggi! Harga Sentuh Rekor 7 Pekan, Target US$125K?

Posted on

Pasar kripto kembali bergairah seiring dengan Harga Bitcoin (BTC) yang mencatat penguatan signifikan, membuka potensi kenaikan menuju level US$125.000. Lonjakan ini didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi, termasuk penguatan harga emas global dan meredanya kekhawatiran risiko inflasi, yang secara kolektif mempertebal keyakinan investor akan langkah pemangkasan suku bunga The Fed. Tercatat pada perdagangan Kamis (2/10/2025), Bitcoin sempat menyentuh angka US$121.000, menandai level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir. Momentum kenaikan kali ini tampak lebih kokoh dan berkelanjutan dibandingkan reli pada pertengahan Agustus lalu, di mana BTC sempat menyentuh US$124.000 namun gagal mempertahankan posisinya.

Prediksi Harga Bitcoin Oktober 2025: Sampai Mana BTC Bisa Terbang?

Pendorong utama sentimen bullish ini bersumber dari laporan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan sinyal positif. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Personal (PCE) pada bulan Agustus tercatat naik 2,9% secara tahunan, selaras dengan proyeksi para analis. Data inflasi yang terkendali ini memperkuat spekulasi di pasar kripto bahwa The Fed akan melanjutkan strategi pelonggaran kebijakan moneter. Menurut data terbaru dari CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan AS ke level 3,50% atau lebih rendah pada Januari 2026 kini melonjak menjadi 40%, meningkat tajam dari angka 18% yang tercatat pada pertengahan Agustus.

Tak hanya itu, reli harga emas yang mencengangkan, dengan kenaikan 16% dalam enam pekan terakhir, turut menyulut kembali minat terhadap aset alternatif. Laporan dari Dewan Emas Dunia (World Gold Council) mengungkap bahwa bank sentral global masih gencar melakukan akumulasi emas, sebuah indikasi kuat yang memicu optimisme investor terhadap aset lindung nilai, dan pada gilirannya, memperkuat posisi Bitcoin sebagai pilihan yang menarik.

Bitcoin Menguat ke Level Tertinggi 2 Pekan Seiring Dimulainya Shutdown Pemerintah AS

Dari perspektif analisis teknikal, pasar derivatif Bitcoin juga memancarkan sinyal bullish yang kuat. Data dari CoinGlass mengungkapkan bahwa lebih dari US$313 juta posisi short Bitcoin telah dilikuidasi dalam kurun waktu antara hari Rabu dan Kamis. Fenomena ini mengindikasikan bahwa laju reli harga BTC saat ini telah mengejutkan banyak pihak di pasar, sekaligus secara signifikan mengurangi risiko terjadinya aksi ambil untung besar-besaran yang dapat menghambat kenaikan lebih lanjut.

Selain itu, meredanya kekhawatiran di sektor teknologi turut memberikan dukungan signifikan bagi sentimen pasar. Kesuksesan penjualan saham OpenAI yang mencapai valuasi fantastis US$500 miliar, ditambah dengan meredanya isu pembatasan ekspor chip AI ke China, telah mengembalikan kepercayaan investor terhadap prospek aset berisiko, termasuk aset digital seperti Bitcoin.

Dengan konvergensi faktor-faktor makroekonomi yang kondusif, kuatnya reli emas, serta sentimen derivatif yang positif, para analis pasar kripto semakin meyakini bahwa jalan bagi Bitcoin untuk menembus level US$125.000 kini semakin terbuka lebar, menandai era baru optimisme bagi aset digital ini.

Pandangan Trader Pro atas Flash Crash Bitcoin ke US$112.600: Apa yang Berubah?

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data terkini dari Coinmarketcap pada pukul 07.47 WIB, harga Bitcoin terpantau berada di US$120.286, mencatat kenaikan sebesar 1,37% dalam 24 jam terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *