Kecelakaan lalu lintas melibatkan bus Transjakarta dan dua ruko di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, pada Sabtu (6/9), mengakibatkan satu orang terluka. Insiden yang terjadi di Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi ini melibatkan bus Transjakarta bernomor polisi B 7036 TGX yang dikemudikan oleh Lenny Komalasari (44).
Korban luka adalah Supriyatna (34), penjaga Toko Dutekindo yang tengah berada di halaman toko saat kecelakaan terjadi. Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, menjelaskan bahwa Supriyatna mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut dan langsung dilarikan ke RSCM untuk mendapatkan perawatan medis.
Transjakarta, sebagai bentuk tanggung jawab, menanggung seluruh biaya pengobatan Supriyatna. Kepala Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, memastikan bahwa korban mendapatkan pendampingan dan perawatan penuh biaya dari Transjakarta dan operator bus. “Satu korban luka langsung dibawa ke RSCM dengan pendampingan TJ dan operator, biaya sepenuhnya ditanggung TJ dan operator,” ujar Ayu.
Menurut keterangan AKBP Ojo, kecelakaan bermula saat bus Transjakarta tersebut hendak berputar balik di Jalan Minangkabau, sebelumnya dikenal sebagai Jalan Saharjo. Sopir, Lenny Komalasari, diduga kurang konsentrasi sehingga kehilangan kendali dan menabrak Toko Hendry Teknik yang berada di sisi kanan jalan.
Akibat kecelakaan tersebut, baik bus Transjakarta maupun kedua toko mengalami kerusakan. Bus mengalami kerusakan pada bagian depan, sementara Toko Dutekindo mengalami kerusakan pada halamannya. Transjakarta melalui Ayu Wardhani menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini.
Kecelakaan ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan konsentrasi pengemudi dalam berkendara, khususnya di area yang padat dan rawan kecelakaan. Pihak berwenang diharapkan dapat menindaklanjuti insiden ini untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Transjakarta juga perlu meninjau kembali prosedur operasional untuk memastikan keselamatan penumpang dan masyarakat sekitar.
— — —
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.