caristyle.co.id – Chelsea berhasil mempertahankan rekor sempurna mereka di Premier League 2025/26 setelah menumbangkan rival sekota, Fulham, dengan skor 2-0. Kemenangan dalam derby London Barat yang berlangsung sengit di Stamford Bridge pada Sabtu (30/8) ini, sayangnya, tak luput dari serangkaian keputusan kontroversial VAR yang kembali menjadi sorotan utama, mengalihkan perhatian dari jalannya pertandingan.
Atmosfer panas sudah terasa sejak peluit awal. Chelsea harus menelan pil pahit karena kehilangan Liam Delap yang ditarik keluar lebih awal akibat cedera hamstring. Tak lama berselang, asa Fulham sempat membumbung tinggi saat Joshua King mencetak gol di menit ke-24. Namun, kegembiraan itu sirna setelah wasit Rob Jones menganulir gol tersebut karena menganggap Rodrigo Muniz melakukan pelanggaran terhadap Trevoh Chalobah.
Insiden yang memicu perdebatan itu terjadi saat Muniz, dalam upaya melakukan trik “Maradona turn” selama fase build-up, secara tak sengaja menginjak kaki Chalobah. Setelah tinjauan VAR yang mendalam, keputusan pelanggaran pun ditegakkan. Sebuah vonis yang menuai kritik tajam, lantaran banyak pihak menilai keputusan tersebut terlalu ketat dan merenggut gol sah.
Frustrasi pelatih Fulham, Marco Silva, memuncak menjelang akhir babak pertama. Di menit 45+9, Enzo Fernandez melepaskan umpan sepak pojok akurat yang langsung disambut sundulan tak terkawal oleh Joao Pedro, menggetarkan jala gawang Fulham dan membawa Chelsea unggul 1-0. Silva yang geram terlihat menanti wasit di lapangan sebelum akhirnya diusir ke tribun dengan kartu merah, menambah drama di akhir paruh pertama.
Nasib sial kembali menimpa Fulham di menit ke-56 babak kedua. Ryan Sessegnon dianggap melakukan handball saat mencoba melompat, di mana bola hasil umpan Chalobah mengenai lengannya. Setelah pemeriksaan VAR, wasit tanpa ragu menunjuk titik putih, memberikan Chelsea peluang emas untuk menggandakan keunggulan.
Enzo Maresca Restui Kepergian Nicolas Jackson ke Bayern Munchen, Chelsea Raup Potensi Untung Besar
Meskipun sempat diwarnai protes dari pihak Fulham yang mengklaim bola juga sempat menyentuh tangan Joao Pedro, aturan IFAB 2021 secara jelas menyatakan bahwa handball tidak akan dihukum jika terjadi secara tidak sengaja dari rekan setim sebelum terciptanya peluang gol. Enzo Fernandez, dengan tenang, maju sebagai eksekutor penalti. Walaupun tendangannya sempat diblok sebagian oleh Bernd Leno, bola tetap melaju masuk ke gawang, membawa Chelsea memimpin 2-0.
Gol kedua ini menjadi penentu, memastikan Chelsea mengendalikan penuh jalannya pertandingan hingga peluit akhir. Selain mencetak gol pembuka, Joao Pedro tampil memukau dengan etos kerja tak kenal lelahnya di lini depan, menjadikannya kunci kemenangan The Blues.
Performa impresifnya terekam jelas dalam statistik: ia tidak hanya menyumbang 1 gol krusial di penghujung babak pertama, tetapi juga mencatatkan 88% akurasi operan, dilanggar sebanyak 4 kali menunjukkan ancaman yang ia ciptakan, serta melakukan aksi penyelamatan gemilang di garis gawang pada masa injury time yang menggagalkan peluang gol hiburan Fulham.
Meski terlihat sedikit pincang di menit-menit akhir pertandingan, kontribusi luar biasa Joao Pedro membuatnya layak dinobatkan sebagai Man of the Match.
Statistik Pertandingan
· Penguasaan bola: Chelsea 55% – 45% Fulham
· Tembakan: Chelsea 13 – 11 Fulham
· Tembakan tepat sasaran: Chelsea 6 – 3 Fulham
· Tendangan sudut: Chelsea 6 – 4 Fulham
· Pelanggaran: Chelsea 11 – 17 Fulham
Setelah jeda internasional, Chelsea akan menghadapi tantangan berat. Mereka dijadwalkan bertandang ke markas Brentford dalam lanjutan Premier League pada 13 September, sebelum melakoni laga pembuka Liga Champions kontra Bayern Munich yang sangat dinanti empat hari kemudian. Sementara itu, Fulham akan berupaya bangkit dari kekalahan ini saat menjamu Leeds United di kandang sendiri.
Jadi Tumbal Kedatangan Alejandro Garnacho ke Chelsea, Christopher Nkunku Resmi Dijual ke AC Milan