
Sejatinya, Chelsea memulai pertandingan dengan gemilang dan berhasil unggul cepat di menit keempat. Berawal dari celah di pertahanan Sunderland yang dimanfaatkan dengan baik, Pedro Neto melepaskan umpan mendatar yang matang. Bola tersebut langsung disambut oleh Alejandro Garnacho dengan tendangan kaki kiri akurat dari dalam kotak penalti, tak memberi kesempatan kiper lawan untuk bereaksi.
Dominasi Chelsea kian terlihat jelas sepanjang paruh pertama, dengan beberapa peluang tercipta untuk menambah keunggulan. Namun, efektivitas di lini serang menjadi masalah, dan mereka gagal mengkonversi peluang-peluang tersebut menjadi gol tambahan. Skor 1-0 untuk Chelsea bertahan hingga turun minum, memunculkan optimisme bagi para pendukung.
Memasuki babak kedua, pelatih Chelsea berupaya memberikan suntikan segar dengan memasukkan Estevao menggantikan pencetak gol, Alejandro Garnacho, pada menit ke-58. Meskipun melakukan beberapa percobaan serangan dan sempat mengancam pertahanan Sunderland, upaya The Blues tetap tidak membuahkan hasil tambahan. Pertahanan rapat Sunderland tampak semakin solid dan sulit ditembus.
Bermain lebih sabar dan menunggu celah, Sunderland justru berhasil secara dramatis membalikkan keadaan di menit-menit akhir pertandingan. Wilson Isidor sukses menyamakan kedudukan, membangkitkan semangat tim tamu. Puncak kejutan terjadi di masa *injury time* ketika pemain pengganti, Chemsdine Talbi, mencetak gol penentu kemenangan. Memanfaatkan umpan cermat dari Brian Brobbey, Talbi melepaskan tembakan terukur yang melesat indah ke sudut bawah gawang yang dijaga Robert Sanchez, memastikan tiga poin krusial untuk Sunderland.
Kekalahan menyakitkan ini membuat Chelsea harus turun ke peringkat ketujuh klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi 14 poin dari sembilan laga. Di sisi lain, Sunderland menikmati kenaikan signifikan ke posisi kedua dengan 17 poin, sebuah pencapaian yang menegaskan performa impresif mereka sepanjang musim ini.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.



