
caristyle.co.id JAKARTA. Performa saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) tengah menjadi sorotan tajam di pasar modal, menunjukkan lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pada penutupan perdagangan Selasa (18/11/2025), harga saham AYAM sukses menguat 9,03% dan bertengger di level Rp 314. Kenaikan impresif ini mengukuhkan tren positifnya, dengan total penguatan mencapai 72,53% hanya dalam sepekan terakhir. Bahkan, secara year to date (ytd), saham emiten unggas ini telah melesat luar biasa hingga 136,08%, memukau para investor.
Reli fantastis pada harga saham AYAM ini tidak terlepas dari sentimen positif yang beredar di pasar. Isu mengenai komitmen BPI Danantara untuk mengucurkan dana investasi jumbo senilai Rp 20 triliun ke sektor peternakan ayam pedaging dan petelur, khususnya dalam mendukung rantai pasok ayam untuk program Makan Bergizi Gratis, menjadi pemicu utama. Proyeksi investasi sebesar ini memantik spekulasi pasar mengenai potensi pertumbuhan signifikan bagi perusahaan-perusahaan di industri terkait, termasuk AYAM.
Fenomena lonjakan harga ini turut dibarengi oleh pertumbuhan minat investor ritel. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, jumlah pemegang saham AYAM tercatat melonjak menjadi 2.261 investor per Oktober 2025, meningkat dari 2.167 investor pada bulan sebelumnya. Peningkatan ini mengindikasikan semakin besarnya kepercayaan dan ketertarikan publik terhadap prospek perusahaan. Namun, perlu dicatat bahwa ada pula kekhawatiran yang muncul di pasar terkait proyek besar Danantara yang Bakal Jadi Ancaman Bagi Emiten Poultry, Simak Rekomendasi Analis yang dirilis sebelumnya.
Menanggapi geliat positif di pasar, Direktur Janu Putra Sejahtera, Fadhl Muhammad Firdaus, mengungkapkan optimismenya. Menurutnya, sentimen positif yang berkembang merupakan cerminan kepercayaan investor terhadap fundamental dan prospek bisnis AYAM. “Terkait isu investasi besar di sektor ini, kami optimistis bahwa setiap perkembangan yang berpotensi memajukan industri perunggasan nasional pasti akan memberikan dampak positif yang signifikan,” jelasnya pada Selasa (18/11/2025).
Fadhl menambahkan, pihaknya sangat optimistis dapat menjadi bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan ayam untuk program Makan Bergizi Gratis. Ia meyakini, lonjakan harga saham AYAM sebagian besar didorong oleh persepsi investor yang melihat manajemen memiliki peluang besar dalam mendukung program strategis pemerintah tersebut.
Saat ini, manajemen AYAM fokus pada penguatan internal. “Secara operasional, saat ini kami tengah fokus pada peningkatan efisiensi operasional dan pengembangan pasar untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Fadhl. Hal ini sejalan dengan pandangan analis yang mungkin menyoroti perusahaan Cermati Rekomendasi Saham Poultry: JPFA, CPIN, MAIN dan AYAM untuk Senin (17/11).
Untuk mendukung visi tersebut, manajemen AYAM telah merancang strategi komprehensif ke depan. Fokus utama adalah peningkatan kapasitas produksi, yang akan dicapai melalui perluasan jaringan kandang ayam broiler modern serta peningkatan efisiensi operasional rumah potong ayam. Selain itu, perusahaan juga berencana melakukan diversifikasi produk untuk memperkuat bisnis hilir dengan menawarkan produk olahan ayam, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
Lebih lanjut, Fadhl menegaskan komitmen perusahaan dalam penguatan pangsa pasar. Caranya adalah dengan memperluas distribusi ke pasar-pasar baru di dalam negeri, sekaligus menjajaki potensi ekspor. Langkah strategis ini diambil sejalan dengan proyeksi surplus produksi unggas nasional, membuka peluang bagi AYAM untuk memperluas jangkauan dan memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional.



