
caristyle.co.id JAKARTA. Para investor saham bersiap menyambut pekan penuh peluang dividen! Memasuki pertengahan November 2025, pasar modal kembali dihangatkan oleh agenda pembagian dividen interim dari sejumlah emiten. Sepanjang pekan depan, mulai Senin, 17 November 2025, hingga Jumat, 22 November 2025, tercatat ada lima perusahaan yang akan memasuki masa cumulative date (cum date) atau tanggal penentuan bagi pemegang saham untuk berhak atas dividen.
Cum date sendiri adalah momen krusial yang menentukan hak investor untuk mendapatkan dividen dari kepemilikan saham mereka. Melewati tanggal ini, investor tidak lagi berhak atas dividen yang akan dibagikan, menjadikannya batas waktu penting untuk diperhatikan dalam strategi investasi.
Namun, sebelum tergiur untuk berburu dividen, para investor disarankan untuk selalu mencermati yield dividen. Angka ini krusial karena merefleksikan seberapa besar pengembalian yang akan diterima investor dari dividen dibandingkan dengan nilai investasi awal mereka, memberikan gambaran jelas tentang potensi keuntungan riil.
Emiten yang akan memasuki masa cum date pekan depan datang dari beragam sektor industri, menawarkan pilihan menarik bagi portofolio. Yang paling mencuri perhatian adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang siap membagikan dividen jumbo senilai US$ 250 juta. Berikut adalah rincian lengkap emiten-emiten yang akan memasuki masa cum date pekan depan, lengkap dengan potensi yield dividen-nya:
Adaro Andalan (AADI) Bakal Bagikan Dividen Interim US$ 250 Juta, Cek Jadwalnya
1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
Memimpin daftar pembagian dividen interim dengan angka fantastis adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Emiten tambang batubara raksasa ini akan mengguyur pemegang saham dengan dividen interim sebesar US$ 250 juta. Angka ini berasal dari performa laba bersih perseroan selama sembilan bulan pertama tahun 2025 yang impresif, mencapai US$ 587,32 juta. Dengan demikian, nilai dividen interim tersebut merepresentasikan 42,57% dari total laba bersih AADI per 30 September 2025.
Jika dikonversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat, 7 November 2025, sebesar Rp 16.707 per dolar AS, nilai dividen interim AADI setara dengan sekitar Rp 4,18 triliun. Dengan total saham beredar sebanyak 7,79 miliar lembar, estimasi pembagian dividen per saham mencapai Rp 536,17. Potensi yield dividen AADI tercatat di angka 6,16%.
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 November 2025
- Pembagian dividen tunai: 27 November 2025
- Yield dividen: 6,16%
AADI Chart by TradingView
2. PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META)
Selanjutnya, dari sektor infrastruktur, PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) turut memanjakan investornya. Perseroan akan mendistribusikan dividen interim sebesar Rp 45,56 miliar untuk tahun buku 2025, yang setara dengan Rp 2,63 per saham. Pembagian dividen ini dilakukan di tengah laba bersih perseroan di akhir kuartal III 2025 yang mencapai Rp 76,39 miliar.
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 November 2025
- Pembagian dividen tunai: 3 Desember 2025
- Yield dividen: (saham META kini berada dalam status pemantauan BEI)
META Chart by TradingView
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Dari industri media, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga mengumumkan pembagian dividen interim. Perusahaan ini akan mengalokasikan Rp 571,20 miliar dari laba bersih per 30 September 2025 kepada para pemegang sahamnya, dengan setiap lembar saham berhak atas dividen sebesar Rp 9. Jumlah dividen interim ini setara dengan 96,55% dari laba bersih SCMA yang diatribusikan kepada entitas induk, yakni sebesar Rp 591,57 miliar per 30 September 2025. Yield dividen SCMA tercatat sebesar 2,62%.
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 November 2025
- Pembagian dividen tunai: 9 Desember 2025
- Yield dividen: 2,62%
SCMA Chart by TradingView
4. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Induk perusahaan dari SCMA, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), juga tidak ketinggalan dalam agenda dividen interim. Emiten ini akan membayarkan dividen interim sebesar Rp 305,73 miliar, yang berasal dari perolehan laba bersih selama sembilan bulan pertama tahun 2025. Pada akhir kuartal III 2025, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai angka impresif Rp 6,43 triliun. Meskipun demikian, yield dividen EMTK berada pada 0,41%.
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 November 2025
- Pembagian dividen tunai: 11 Desember 2025
- Yield dividen: 0,41%
EMTK Chart by TradingView
5. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI)
Menutup daftar pekan ini adalah PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI). Perseroan siap membagikan dividen interim senilai Rp 31,43 miliar, atau setara dengan Rp 7 per saham untuk periode tahun buku 2025. Pembagian ini didukung oleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 78,05 miliar per 30 September 2025. Potensi yield dividen BUDI tercatat cukup menarik di angka 3,07%.
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 20 November 2025
- Pembagian dividen tunai: 11 Desember 2025
- Yield dividen: 3,07%
BUDI Chart by TradingView



