Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, turut hadir di Pelabuhan Sido Bou Said, Tunisia, pada Minggu (7/9) untuk menyambut kedatangan kapal-kapal Global Sumud Flotilla. Armada penting ini sebelumnya telah menempuh perjalanan laut dari Barcelona, Spanyol, sejak Minggu, 31 Agustus. Kedatangan flotilla menandai langkah signifikan dalam misi kemanusiaan global yang bertujuan menembus blokade dan menyalurkan bantuan ke Gaza.
Selain menyambut rombongan kapal dari Barcelona, agenda utama pada hari itu adalah melaksanakan simulasi menaiki kapal bagi para relawan. Sebanyak 33 relawan dari Indonesia telah siap untuk ambil bagian dalam upaya berani menembus blokade Israel menuju Gaza, jika tidak ada halangan yang berarti. Simulasi ini merupakan persiapan krusial untuk memastikan kelancaran dan keamanan misi yang penuh tantangan tersebut.
“Untuk selanjutnya nanti di Tunisia ini kita akan bergabung kapal-kapal lain yang ikut berlabuh, juga personel-personel yang masuk ke dalam kapal. Ini akan dilakukan di pelabuhan Tunisia ini,” ungkap Juwaini saat ditemui kumparan di Pelabuhan Sido Bou Said, Tunisia, Minggu (7/9) waktu setempat. Pernyataan ini menegaskan peran Tunisia sebagai titik kumpul strategis bagi koalisi kemanusiaan global sebelum melanjutkan pelayaran krusial mereka.
Indonesia sendiri menunjukkan partisipasinya yang kuat dengan mengoperasikan lima kapal yang masing-masing diberi nama pahlawan nasional: Sukarno, Hassanudin, Pati Unus, Malahayati, dan Diponegoro. Dompet Dhuafa, sebagai salah satu kontributor utama, memainkan peran penting dalam pengiriman bantuan kemanusiaan yang akan dibawa oleh kapal-kapal tersebut.
Juwaini lebih lanjut merinci jenis bantuan yang disiapkan Dompet Dhuafa untuk misi ini. “Dompet Dhuafa akan mengirimkan bantuan di kapal tersebut. Pertama untuk makanan, kemudian terkait obat-obatan dan keperluan medis, dan yang ketiga kebutuhan-kebutuhan barang yang diperlukan kondisi-kondisi darurat seperti saat ini,” pungkasnya. Bantuan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar yang sangat mendesak bagi penduduk Gaza yang terblokade.
Tunisia memang menjadi titik berkumpulnya ratusan relawan dari berbagai negara yang bersatu dalam misi mulia ini. Rencananya, seluruh rombongan kapal yang membawa relawan global, termasuk dari Indonesia, akan memulai pelayaran penting mereka pada Rabu (10/9). Keberangkatan ini dinantikan dengan harapan besar untuk membawa pesan solidaritas dan bantuan nyata bagi masyarakat Gaza.