PR GARUT – Akhir pekan ini diawali dengan sentimen kurang menyenangkan bagi para investor logam mulia. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mengalami pelemahan signifikan pada Sabtu, 18 Oktober 2025, dengan penurunan mencapai Rp57.000 per gram. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemegang investasi emas.
Berdasarkan informasi resmi dari laman logammulia.com yang diperbarui pada pukul 08.30 WIB, harga emas Antam hari ini di butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, Jakarta, tercatat berada di level Rp2.428.000 per gram. Angka ini menunjukkan koreksi tajam dari posisi penutupan sebelumnya pada Jumat, 17 Oktober 2025, yang masih bertengger di Rp2.485.000 per gram, menegaskan tren penurunan yang terjadi pada pasar emas domestik.
Tak hanya harga jual emas Antam, skenario serupa juga terlihat pada harga buyback emas Antam atau pembelian kembali. Untuk hari ini, harga buyback dibanderol Rp2.277.000 per gram. Penurunan ini seiring dengan harga jual, yaitu sebesar Rp57.000, dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di level Rp2.334.000 per gram, mencerminkan pergerakan pasar yang konsisten.
Pelemahan harga emas domestik ini, khususnya emas Antam, terjadi selaras dengan tren yang melanda pasar emas global. Pada perdagangan Jumat, 17 Oktober 2025, harga emas dunia terkoreksi sebesar 1,77% dan ditutup di level US$4.248,72 per troy ons. Koreksi ini sekaligus memutus rentetan kenaikan selama lima hari berturut-turut yang telah berlangsung sejak 10 Oktober 2025.
Para analis pasar menjelaskan bahwa penurunan harga emas global dipicu oleh meredanya kekhawatiran investor terkait ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Membaiknya sentimen di pasar saham global memicu investor untuk beralih dari aset safe haven seperti logam mulia, sehingga mengurangi permintaan dan menekan harga.
Meskipun demikian, para investor emas disarankan untuk tetap cermat memantau dinamika pasar dan kebijakan moneter global yang terus berkembang. Mengingat volatilitas harga emas yang cenderung tinggi, terutama menjelang akhir tahun, keputusan investasi harus diambil dengan pertimbangan matang.***
