Emas Meroket! 3 Faktor Penyebab Harga Emas Pecah Rekor

Posted on

caristyle.co.id  Harga emas berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (2/9/2025), memicu gelombang optimisme di pasar komoditas global. Lonjakan luar biasa ini, menurut analisis Reuters, didorong oleh konvergensi beberapa faktor penting yang secara fundamental mengubah prospek logam mulia ini.

Terdapat tiga pendorong utama di balik reli harga emas yang agresif ini. Pertama, ekspektasi yang semakin kuat akan penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Kedua, kekhawatiran yang meningkat mengenai independensi Federal Reserve. Dan ketiga, permintaan yang sangat solid dari kalangan investor global serta bank-bank sentral di berbagai negara. Ketiga elemen krusial ini diperkirakan akan terus mendorong harga emas menuju level rekor baru dalam beberapa minggu ke depan.

Pada pukul 17.00 GMT hari Selasa, harga emas spot mencapai puncaknya di US$ 3.527,5. Para analis memproyeksikan bahwa dalam jangka pendek hingga menengah, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 3.600 hingga US$ 3.900. Bahkan, potensi untuk menguji level US$ 4.000 pada tahun 2026 terbuka lebar, terutama jika ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global terus berlanjut tanpa mereda.

Kinerja emas tahun ini sungguh memukau, dengan penguatan lebih dari 34%. Tren kenaikan ini tercermin dalam jajak pendapat Reuters, di mana para analis secara konsisten meningkatkan proyeksi harga rata-rata mereka. Dimulai dari US$ 2.756 per ons pada Januari, proyeksi tersebut naik menjadi US$ 3.065 pada April, dan terakhir mencapai US$ 3.220 pada Juli, menunjukkan keyakinan pasar yang terus tumbuh terhadap prospek emas.

Faktor kunci pertama, ekspektasi penurunan suku bunga AS, semakin menguat setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, mengakui adanya peningkatan risiko ketenagakerjaan. Pernyataan ini sontak memicu pasar keuangan untuk bertaruh pada pemangkasan suku bunga paling cepat di bulan September. Ricardo Evangelista, seorang analis senior di ActivTrades, menegaskan bahwa “prospek dolar yang bearish, yang didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, investor yang menjauh dari aset AS, dan ketidakpastian ekonomi terkait tarif, menjadi faktor pendukung emas.”

Melemahnya nilai dolar AS juga berperan besar dalam mendorong reli emas. Sejak kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih pada Januari, dolar telah merosot hampir 11%. Dolar yang lebih lemah secara otomatis membuat emas, yang dihargakan dalam mata uang AS, menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan daya tariknya.

Saham ANTM Terbang Ditopang Lonjakan Harga Emas, Ini Prospeknya ke Depan

Sementara itu, faktor kedua yang tak kalah penting adalah kekhawatiran mengenai independensi Federal Reserve. Kritik tajam Donald Trump terhadap Powell dan upayanya untuk menyingkirkan Gubernur Lisa Cook telah meningkatkan spekulasi tentang potensi campur tangan politik. Situasi ini memicu pembelian emas lebih lanjut sebagai aset safe haven. “Kartu liar yang paling bullish adalah… potensi campur tangan terhadap Federal Reserve AS dan kekhawatiran tentang status dolar sebagai aset safe haven,” kata analis Julius Baer, Carsten Menke.

Di samping faktor-faktor makroekonomi dan politik di AS, daya tarik emas juga diperkuat oleh kekhawatiran keamanan global yang terus berlanjut, terutama dari Timur Tengah serta ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Tak hanya itu, permintaan yang kuat dari bank sentral global, khususnya dari negara-negara berkembang, turut menjadi penopang signifikan.

Tonton: Harga Emas Antam Memerah Pagi Hari ini (02 September 2025)

Fenomena ini terlihat jelas dari data Dewan Emas Dunia (World Gold Council) yang menunjukkan bahwa bank sentral berencana untuk meningkatkan kepemilikan emas sebagai bagian dari cadangan mereka, seraya mengurangi cadangan dolar AS selama lima tahun ke depan. Sebagai contoh konkret, bank sentral Tiongkok tercatat terus menambahkan emas ke dalam cadangannya selama sembilan bulan berturut-turut hingga Juli.

“Kombinasi kenaikan harga emas dan akumulasi oleh bank sentral telah menyebabkan porsi emas dalam cadangan meningkat tajam bagi beberapa bank sentral,” ujar Michael Hsueh, seorang analis logam mulia di Deutsche Bank. Ini menggarisbawahi pergeseran strategis dalam alokasi aset global yang semakin menguntungkan emas.

Emas Cetak Rekor, Harga Saham Emiten Emas Terbang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *