caristyle.co.id JAKARTA. Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menjadi sorotan pasar modal belakangan ini, mengalami reli kenaikan yang signifikan. Performa impresif ini didorong oleh serangkaian aksi korporasi strategis dan ekspansi agresif yang dijalankan oleh emiten migas yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini.
Sebagai gambaran, pada hari Senin, 1 Desember 2025, harga saham ENRG melonjak 21,32% hingga mencapai Rp 1.195 per saham. Meskipun pada awal perdagangan hari Selasa, 2 Desember, terjadi koreksi tipis sebesar 0,42% ke level Rp 1.190 per saham, secara keseluruhan, performa saham ENRG sejak awal tahun telah mencatatkan pertumbuhan fantastis, mencapai 391,74% secara year to date (ytd).
Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama, berpendapat bahwa lonjakan harga saham ENRG yang begitu tajam tak bisa dilepaskan dari sentimen positif yang menyelimuti rencana aksi korporasi yang tengah dijalankan perusahaan.
Bumi Serpong (BSDE) Rilis Surat Utang dengan Tenor Hingga 10 Tahun dengan Kupon 6,5%
Salah satu aksi korporasi yang menjadi perhatian adalah rencana ENRG untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 senilai Rp 500 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan target perolehan dana mencapai Rp 4 triliun.
“Pasar melihat bahwa upaya refinancing melalui obligasi berpotensi meringankan beban bunga perusahaan dan pada akhirnya memperbaiki kinerja bottom line. Hal ini tentu saja diapresiasi secara positif oleh para investor,” ujar Ekky pada hari Senin (1/12/2025).
Selain itu, sentimen positif juga datang dari faktor eksternal, yaitu penguatan harga minyak global dalam beberapa hari terakhir. Langkah ekspansi yang dilakukan ENRG juga tak luput dari apresiasi pasar. Hal ini terkait dengan temuan signifikan di Struktur East Walanga melalui Sumur Eksplorasi EWL-1, yang hasilnya diumumkan pada 1 Desember 2025.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sumur EWL-1 mampu memproduksikan gas dengan laju aliran sebesar 25 juta – 36 juta kaki kubik per hari. Potensi Absolute Open Flow (AOF) bahkan diperkirakan mencapai 120 juta kaki kubik per hari, menandakan potensi besar bagi peningkatan produksi ENRG di masa depan.
Yield SUN Turun, Simak Rekomendasi Perdagangan Pasar Obligasi Selasa (2/12/2025)
Secara keseluruhan, saham ENRG dinilai masih menarik untuk investasi jangka menengah, terutama jika harga minyak dunia tetap stabil dan proses pendanaan perusahaan berjalan sesuai rencana dengan disiplin yang tinggi. Dari analisis teknikal, Ekky melihat bahwa saham ENRG saat ini berada dalam tren bullish yang kuat, dengan potensi melanjutkan penguatan menuju area Rp 1.350 – Rp 1.400 per saham.
Meskipun demikian, Ekky mengingatkan para investor jangka pendek untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan volatilitas pasar, terutama setelah lonjakan harga yang terjadi belakangan ini. Tujuannya adalah untuk menghindari pembelian saham di level harga yang sudah terlalu tinggi, sehingga memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian.



