Erick Thohir Dukung Sikap Tegas Tolak Israel di Kejuaraan Dunia

Posted on

Gelaran Kejuaraan Dunia Gimnastik ke-53 Federasi Gimnastik Internasional (FIG) di Jakarta, yang dijadwalkan pada 19-25 Oktober, menghadapi isu sensitif terkait partisipasi enam atlet Israel. Menyikapi rencana kedatangan ini, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dan Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), atau PB Persani, telah mengambil sikap tegas yang selaras dengan kebijakan pemerintah untuk tidak memberikan visa kepada para atlet tersebut.

Sikap ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir, yang menegaskan bahwa keputusan tersebut konsisten dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Indonesia, secara konsisten dan keras, mengutuk tindakan yang dianggap sebagai genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza oleh Israel.

Dalam keterangannya yang dikutip dari Antara, Erick Thohir menyampaikan, “Kami mengapresiasi keputusan NOC Indonesia, PB Persani, dan FIG dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Kejuaraan Dunia Gimnastik tetap dapat berjalan dengan aman dan tertib.” Ia melanjutkan dengan penegasan kebijakan luar negeri Indonesia, “Pemerintah tegas menyatakan tidak akan melakukan hubungan kontak apa pun dengan pihak Israel sampai Israel mengakui keberadaan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.”

Jauh sebelum apresiasi tersebut, konfirmasi awal mengenai penolakan visa ini telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. Beliau menjelaskan sikap tegas pemerintah terkait partisipasi atlet Israel dalam ajang olahraga internasional di Indonesia.

Pada Kamis (9/10) di Jakarta, Yusril menyatakan, “Jadi pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang berniat untuk hadir di Jakarta mengikuti kejuaraan senam artistik dunia yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 dan 25 Oktober yang akan datang.” Pernyataan ini menegaskan konsistensi kebijakan pemerintah dalam menjaga prinsip-prinsip diplomasi dan kemanusiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *