FIFA ASEAN Cup: Peluang Timnas Panggil Pemain Abroad Terbuka?

Posted on

FIFA secara resmi mengumumkan rencana penyelenggaraan turnamen antarnnegara Asia Tenggara yang baru, diberi nama FIFA ASEAN Cup. Ajang prestisius ini diproyeksikan diikuti oleh 11 negara anggota di kawasan tersebut, termasuk Timnas Indonesia. Kehadiran FIFA ASEAN Cup membuka peluang emas bagi Garuda untuk akhirnya mengukuhkan dominasi di kancah sepak bola Asia Tenggara.

Sebelumnya, lanskap sepak bola Asia Tenggara didominasi oleh Piala AFF, sebuah kompetisi regional yang telah lama menjadi tolok ukur. Ironisnya, di ajang Piala AFF yang telah digelar sebanyak 15 kali tersebut, Timnas Indonesia belum sekalipun berhasil mengangkat trofi juara. Prestasi terbaik yang pernah dicatatkan oleh Skuad Garuda hanyalah enam kali finis sebagai runner-up, sebuah catatan yang tentu ingin diperbaiki di panggung yang lebih besar.

Oleh karena itu, peluang Timnas Indonesia untuk menorehkan sejarah dan meraih gelar juara di FIFA ASEAN Cup terlihat jauh lebih cerah. Perbedaan fundamental terletak pada status turnamen ini yang secara resmi diakui oleh FIFA. Pengakuan ini memberikan keleluasaan bagi Timnas Indonesia untuk memanggil dan menurunkan skuad terbaiknya, termasuk para pemain abroad yang berkarier di liga-liga top Eropa. Kondisi ini sangat kontras dengan situasi di Piala AFF, di mana keterbatasan status sebagai bukan agenda resmi FIFA seringkali menghalangi pemanggilan seluruh pemain inti.

Sebagai contoh, pada gelaran Piala AFF edisi 2022, Timnas Indonesia hanya mampu memanggil beberapa pemain diaspora yang berkompetisi di wilayah Asia Tenggara, seperti Jordi Amat yang membela Johor Darul Ta’zim (JDT). Padahal, saat ini, kekuatan Timnas Indonesia semakin bertambah dengan kehadiran sejumlah pemain diaspora berkualitas tinggi yang bermain di liga-liga elite Eropa. Nama-nama seperti Calvin Verdonk, Jay Idzes, bahkan Emil Audero, kini menjadi bagian integral dari skuad Garuda. Namun, ironisnya, para pemain abroad ini seringkali tidak dapat bergabung dalam Piala AFF yang lazimnya diselenggarakan pada akhir tahun. Hal ini disebabkan jadwal kompetisi klub Eropa yang padat dan tidak mengenal libur pada periode tersebut, sehingga klub tidak memiliki kewajiban melepas pemain ke turnamen yang bukan bagian dari kalender internasional FIFA.

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa hingga saat ini belum ada jadwal resmi yang dirilis untuk FIFA ASEAN Cup. Namun, antisipasi dan harapan besar menyelimuti publik sepak bola Tanah Air. Dengan adanya turnamen di bawah naungan langsung FIFA, kendala pemanggilan pemain abroad yang selama ini menjadi momok di Piala AFF diperkirakan akan teratasi. Ini berarti Timnas Indonesia berpotensi besar tampil dengan kekuatan penuh, menghadirkan era baru bagi sepak bola Asia Tenggara dan impian gelar juara yang semakin nyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *