KTT Perdamaian Gaza yang dinanti-nantikan secara resmi dimulai di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10) malam waktu setempat. Pertemuan krusial ini, yang bertujuan mencari solusi mendesak bagi konflik yang berkepanjangan, dipimpin bersama oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan tuan rumah Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi.
Di meja utama yang menjadi pusat perhatian, Presiden Trump dan Presiden el-Sisi tampak memimpin jalannya diskusi. Mereka didampingi oleh tokoh-tokoh penting lainnya, dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan yang duduk di sisi kanan dan kiri mereka, menegaskan kehadiran delegasi regional yang kuat dalam upaya perdamaian ini.
Kehadiran Indonesia turut mencuri perhatian dalam forum perdamaian global ini, diwakili oleh Presiden Prabowo. Tampil elegan dalam balutan jas berwarna abu-abu yang dipadukan dengan peci khas, Presiden Prabowo menempati barisan kedua, tepat di samping Presiden Prancis Emmanuel Macron, menandakan posisi penting Indonesia dalam diplomasi internasional.
Setelah menyampaikan pidato pembuka yang menegaskan komitmen AS terhadap perdamaian, Presiden Trump bersama Presiden el-Sisi dan Presiden Erdoğan secara simbolis menandatangani sebuah dokumen penting. Mengomentari momen tersebut, Trump menyatakan, “Kita akan menandatangani dokumen yang akan menguraikan banyak aturan dan regulasi, serta banyak hal lainnya. Dokumen ini sangat komprehensif.” Penandatanganan ini diharapkan menjadi landasan bagi langkah-langkah ke depan.
Inti dari penyelenggaraan KTT Perdamaian Gaza ini adalah untuk secara intensif membahas kemungkinan tercapainya gencatan senjata yang berkelanjutan antara Hamas dan Israel. Selain itu, forum ini juga berupaya keras untuk mendorong penghentian total perang di Gaza yang telah menimbulkan penderitaan mendalam, demi terciptanya stabilitas regional yang sangat dibutuhkan.
