Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah membuka penyelidikan pidana serius terhadap Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, terkait dugaan penipuan kredit kepemilikan rumah (KPR). Investigasi ini bukan hanya mengguncang bank sentral Amerika Serikat, tetapi juga secara tajam memperuncing ketegangan antara Cook dan Presiden Donald Trump, yang berambisi untuk mencopotnya dari posisi strategis tersebut. Melansir Bloomberg pada Jumat (5/9/2025), jaksa federal telah mengeluarkan panggilan pengadilan untuk mengumpulkan informasi vital mengenai tuduhan bahwa Cook telah memberikan keterangan yang menyesatkan dalam aplikasi KPR-nya, sebuah langkah yang mengisyaratkan potensi pelanggaran hukum.
Hingga saat ini, pihak DOJ masih menolak untuk memberikan komentar resmi terkait penyelidikan yang sedang berlangsung, menambah aura misteri pada kasus ini. Perselisihan antara Cook dan Trump ini dengan cepat memanas, menjadi isu sentral dalam strategi Presiden Trump untuk memperketat cengkeraman kekuasaannya atas The Fed. Trump diketahui berulang kali mendesak bank sentral untuk memangkas suku bunga, dan kini, dalam gugatan yang diajukannya, Cook menuding upaya pemecatan dirinya sebagai perebutan kekuasaan yang dapat mengancam stabilitas ekonomi AS secara permanen.
Prahara ini bermula ketika bulan lalu, Trump secara tegas menyatakan niatnya untuk memberhentikan Cook. Keputusan ini dipicu oleh tuduhan serius dari Bill Pulte, Direktur Federal Housing Finance Agency, yang menuduh Cook melakukan kecurangan hipotek terkait sejumlah properti di Michigan dan Georgia. Secara lebih rinci, Pulte menuding Cook sengaja dan curang mendaftarkan rumah-rumah tersebut sebagai tempat tinggal utama pada aplikasi KPR tahun 2021. Manipulasi ini diduga bertujuan untuk mendapatkan persyaratan pinjaman yang jauh lebih menguntungkan, menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas keuangan Cook.
Menyikapi ancaman pemecatan tersebut, Cook tidak tinggal diam. Ia segera menggugat pemerintahan Trump untuk tetap mempertahankan jabatannya, dengan tim kuasa hukumnya menegaskan bahwa Presiden tidak memiliki dasar hukum yang sah untuk memberhentikannya, dan kliennya sama sekali tidak pernah melakukan penipuan. Tim hukum Cook secara terang-terangan menepis tuduhan Pulte, menjelaskan bahwa jika ada kekeliruan, itu hanyalah kesalahan administratif semata, bukan tindakan menipu yang merugikan pihak mana pun. Abbe Lowell, salah satu kuasa hukum Cook, bahkan dengan tegas menyatakan, “Pertanyaan soal bagaimana Gubernur Cook menggambarkan propertinya dari waktu ke waktu—yang sudah kami jawab dalam perkara berjalan—bukanlah penipuan. Namun tampaknya DOJ sekali lagi melakukan investigasi yang bernuansa politis.”
Di sisi lain, Presiden Trump bersikeras bahwa ia memiliki alasan yang sepenuhnya sah untuk memecat Gubernur Cook. Ia menilai tuduhan terhadapnya sangat serius, terutama karena diklaim telah memberikan keterangan palsu dalam dokumen keuangan penting. Setelah menerima laporan dari Bill Pulte, Trump tanpa ragu langsung mengirimkan surat pemberhentian kepada Cook, secara eksplisit menuduhnya telah melakukan tindakan curang dan berpotensi kriminal dalam pengelolaan urusan keuangannya.
Pertarungan Hukum
Pertarungan hukum kini memasuki babak krusial. Cook telah mengajukan permohonan kepada hakim federal agar diizinkan untuk tetap menjabat selama proses gugatan terhadap pemerintah berlangsung. Federal Reserve, sebagai institusi yang netral, menyatakan akan sepenuhnya menghormati putusan pengadilan tanpa memihak dalam sengketa hukum ini. Namun, dalam dokumen hukum terbarunya, DOJ dengan tegas menolak klaim Cook yang menyatakan bahwa pemecatan dirinya hanyalah dalih untuk menyingkirkannya demi tujuan melonggarkan kebijakan suku bunga. “Perbedaan pandangan kebijakan Dr. Cook dengan Presiden tidak bisa dijadikan alasan untuk membebaskannya dari konsekuensi atas dugaan pelanggaran atau pemberhentian dengan dasar yang sah,” demikian pernyataan pemerintah yang tertulis dalam dokumen pengadilan. Hakim Distrik AS Jia Cobb di Washington, yang telah menggelar sidang darurat atas permintaan Cook pekan lalu, hingga kini belum mengeluarkan keputusan final. Dinamika kasus ini terus berlanjut, dengan implikasi signifikan bagi Federal Reserve dan stabilitas politik AS.